Tingkat Kelulusan TKI Care Worker Ungguli Pekerja Filipina

Rabu, 10 Juni 2015 – 22:29 WIB
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid saat melepas para careworker untuk ke Jepang. FOTO: ist

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid terus berupaya membujuk pemerintah Jepang agar menambah kuota untuk tenaga care worker (kaigofukushishi) atau perawat para lanjut usia (lansia) asal negeri ini. Menurut Nusron, kualitas para care worker asal Indonesia yang bekerja di Jepang tak perlu diragukan lagi.

Nusron menyampaikan hal itu saat melepas 278 TKI care worker di rumah Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Tanizaki Yasuaki  di Jalan Daksa V, Jakarta Selatan, Rabu (10/6). Merujuk pada hasil tes matching atau kecocokan antara calon TKI care worker dengan pihak user dari Jepang, ternyata kualitasnya di atas negara-negara lain di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Pengakuan Komisioner Bawaslu, Ada Parpol Minta Imbalan dari Calon Kada

“Tingkat kelulusan TKI care worker mencapai  65,7 persen. Ini berada di atas rasio kelulusan Filipina. Bahkan untuk care worker asal Jepang sendiri  61,4 persen. Hal ini menunjukan bahwa tenaga kerja dari Indonesia terbukti berkualitas," kata Nusron.

Hanya saja, kata Nusron, tingkat kelulusan untuk TKI perawat (kangoshi) masih jauh di bawah care worker. Mantan anggota DPR RI itu menegaskan, pemerintah Indonesia perlu bekerja keras meningkatkan kemampuan TKI perawat karena tingkat kelulusannya dalam tes matching masih di bawah 10 persen. “Baik kemampuan dari segi bahasa maupun skill keperawatan," ujarnya.

BACA JUGA: Seluruh Perangkat KPU Sudah Siap

Pengiriman TKI care worker dan perawat ke Jepang merupakan hasil kesepakatan economic partnership agreement antara pemerintah Indonesia dengan negeri Sakura itu. Tahun ini, dari 278 TKI yang diberangkatkan ke Jepang, 212 orang di antaranya merupakan care worker. Sedangkan 66 orang lainnya adalah perawat.

Nusron menjelaskan, 278 TKI yang diberangkatkan itu sudah mendapat pelatihan selama 6 bulan di tanah air. Selanjutnya, mereka akan kembali menjalani pelatihan selama 6 bulan di Jepang sebelum ditempatkan dengan status magang di rumah sakit. Mereka juga akan mengikuti ujian nasional di Jepang.

BACA JUGA: Ditemukan Tewas di Bawah Kandang Ayam, Kasus Angelina Harus Diseriusi Polisi

Karenanya kepada para calon TKI care worker dan perawat yang dilepas hari ini, Nusron berpesan agar mereka kerasan di Jepang, rajin menabung dan menjauhi hal-hal negatif. “Jangan lupa kirim uang ke Indonesia agar turut membangun Indonesia. Saya yakin kalian semua akan lulus ujian nasional Jepang," katanya. tutup Nusron.

Sedangkan Yasuaki Tanizaki dalam sambutannya mengatakan, tantangan terbesar bagi tenaga kerja yang bekerja di Jepang adalah masalah bahasa. Karenanya ia memberi tips agar para calon TKI itu bisa cepat menguasai Bahasa Jepang.

"Cara paling cepat untuk menguasai bahasa Jepang adalah berteman dengan orang Jepang. Untuk itu diharapkan TKI bisa mendapatkan teman orang Jepang sebanyak mungkin saat berada di sana," cetusnya.(mas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Museum di Jakarta Ini Ikut Sebarkan Informasi Salah soal Kota Kelahiran Soekarno


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler