Tingkat Kesulitan UN 2019 Setara Tahun Lalu

Kamis, 28 Maret 2019 – 00:35 WIB
Siswa SMA ujian nasional. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, tidak ada perubahan tingkat kesukaran soal Ujian Nasional (UN) 2019 dari tahun sebelumnya.

"Komposisi soal berdasarkan level kognitifnya, 10%-15% untuk penalaran, 50%-60 % untuk aplikasi, serta 25%-30% untuk pengetahuan dan pemahaman," ujar Totok, Rabu (27/3).

BACA JUGA: Guru dan Siswa Diimbau BIjak Menggunakan Media Sosial

Menurut Totok, tantangan lain dari UN adalah mengujikan soal-soal yang mengukur keterampilan berpikir kritis, atau disebut juga dengan Higher Order Thinking Skills (HOTS).

BACA JUGA: Terbanyak Lulus SNMPTN dari Jatim, Bu Khofifah Senang

BACA JUGA: Ini Skema Pengangkatan Guru Honorer versi Kemendikbud

"Keterampilan ini sangat diperlukan oleh anak-anak kita agar mampu adaptif terhadap perubahan dunia yang begitu cepat,” tuturnya.

Dalam pekan ini, sejak 25 sampai 28 Maret 2019, diselenggarakan ujian nasional untuk jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK). UN SMK untuk mata pelajaran Matematika yang berlangsung Selasa (26/3), mendapat respons beragam dari siswa SMK.

BACA JUGA: Menteri Muhadjir Mengaku Berwirausaha Sejak Kecil, Pernah Jualan Es Lilin

Sebagian mengeluhkan soal UN Matematika yang sulit dan tidak sesuai dengan kisi-kisi. Keluhan mereka disampaikan melalui akun Instagram resmi Kemendikbud, @kemdikbud.ri .

Seperti yang dikeluhkan siswa dengan akun @oohryza , yang menilai soal matematika dalam UN SMK sulit. “Untuk pertama kalinya pak, saya liat soal matematika ketawa. Masalahnya bukan lucu, Pak. Tapi saya nggak ngerti apa yang saya kerjain,” tulisnya.

Sementara itu siswa lain dengan akun @aprel.id mengeluhkan soal yang tidak sesuai dengan kisi-kisi UN. “Pak, kalau yang dikeluarkan di Ujian Nasional SMK ga sesuai dengan kisi-kisi, kenapa harus dibuat kisi-kisi segala?”, tulisnya.

Soal UN Matematika untuk SMK berupa pilihan ganda dan isian singkat. Soal isian singkat berupa bilangan dengan proporsi sebanyak 10 persen, yakni 4 soal dari total 40 soal. Soal UN telah dipilih dan dirakit dari bank soal sesuai dengan kisi-kisi UN.

Proses pengembangan soal melibatkan unsur-unsur guru mata pelajaran, dosen perguruan tinggi, anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dan pakar penilaian pendidikan.

Untuk jenjang SMK, UN mengujikan empat mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan (sesuai dengan bidang kejuruan siswa). Secara umun, tidak ada distribusi tingkat kesukaran soal dibanding UN tahun sebelumnya.

Komposisi soal dibagi berdasarkan level kognitif, yaitu 10-15 persen untuk penalaran atau higher order thinking skills (HOTS), 50-60 persen untuk aplikasi, dan 25-30 persen untuk pengetahuan-pemahaman. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Jadwal Lengkap UN SMA/MA/SMK 2019


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler