jpnn.com - JAKARTA - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro menjelaskan, saat ini pihaknya terus tingkatkan produksi bibit sapi perah bagi masyarakat untuk pengembangan industri persusuan dalam negeri.
Indonesia sudah mampu menghasilkan bibit sapi perah dengan kualitas mutu bibit murni berproduktifitas rata-rata di atas 20 liter perhari.
Bibit sapi perah tersebut harganya 50-60 persen lebih murah dibanding harga bibit sapi impor dari Australia dan New Zealand.
BACA JUGA: Makin Seru nih...Kubu Agung Akan Balas dengan Tiga Angket
Pabrik produsen bibit sapi perah tersebut yakni Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturraden (BBPTU-HPT), yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di bawah koorinator Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.
"BBPTU-HPT Baturraden merupakan satu-satunya UPT Nasional yang memproduksi bibit sapi perah," kata Syukur, Senin (30/3).
BACA JUGA: Sebut KPK Mempermainkan Hidup Hadi Poernomo
Dijabarkan, total bibit unggul sapi perah yang sudah dihasilkan dan dilepas oleh BBPTU-HPT Baturraden sudah mencapai 1.050 ekor.
Pada tahun 2015 ini ditargetkan produksi bibit sapi perah yang akan dilepas ke masyarakat sebanyak 200 ekor. Hingga Maret 2015 ini, BBPTUHPT Baturraden telah melepas bibit sapi perah unggul ke masyarakat sebanyak 32 ekor.
BACA JUGA: PKL Menjerit, Jokowi Dianggap Main-Main Kelola Ekonomi Negaraââ¬Â¬
Sebelumnya, di Farm Rearing Manggala Desa Karang Tengah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan juga melepas 12 ekor bibit sapi perah betina unggul ke masyarakat. Bibit unggul sapi perah tersebut dikirim untuk memenuhi kebutuhan di Bogor dan Jawa Tengah.
Pada tiga tahun terakhir, BBPTU-HPT Baturraden telah mendistribusikan sebanyak 639 ekor bibit unggul sapi perah. Angka ini meningkat lebih dari 300% dibandingkan tiga tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 209 ekor saja.
BBPTU-HPT Baturaden telah mendistribusikan bibit unggul sapi perah ke wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Kepala BBPTU-HPT Baturraden, Ali Rachman menuturkan, pola pemeliharaan yang digunakan untuk menghasilkan bibit sapi perah di BBPTU-HPT Baturraden memenuhi standard Internasional Animal Welfare dengan sistem pastura dan semi intensif.
Dengan harga jual bibit unggul sapi perah BBPTU-HPT Baturraden yang lebih murah dibandingkan sapi impor dengan kualitas yang tidak kalah bagus, maka masyarakat peternak akan mendapatkan untung yang lebih banyak. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Kapolsek Gambir Ikat Anggota Pemakai Sabu di Tiang Bendera
Redaktur : Tim Redaksi