Tingkatkan Kapasitas Petani Garam, LPEI Gandeng Nusa Gastromy Foundation

Rabu, 22 Desember 2021 – 15:13 WIB
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menggandeng Chef Ragil dari Nusa Gastromy Foundation, sebagai narasumber dalam pelatihan petani garam. Foto dok LPEI

jpnn.com, BALI - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank menggandeng Chef Ragil dari Nusa Gastromy Foundation, sebagai narasumber dalam pelatihan petani garam dan anggota Koperasi LEPP Mina Segara Dana, di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari sinergi LPEI dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan dan Pemerintah Kabupaten Klungkung, yang telah meresmikan Kabupaten Klungkung menjadi Desa Devisa ke-26, pada 6 November 2021 dan disaksikan oleh Gubernur Provinsi Bali, Wayan Koster.

BACA JUGA: Menko Airlangga Berharap Pengembangan Bandara Hang Nadim Batam Menunjang Kemajuan Kawasan BKK

“Pendampingan melalui Program Desa Devisa ini bertujuan mendorong koperasi dan para petani garam di Desa Kusamba menjadi eksportir melalui serangkaian pendampingan berdasarkan kebutuhan koperasi dan petani," ujar Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R.Gerald Setiawan Grisanto.

Program ini juga membantu mempersiapkan calon eksportir untuk memenuhi permintaan pasar global sesuai standar produk ekspor, sekaligus meningkatkan kapasitas dari sisi manajemen ekspor maupun teknik produksi.

BACA JUGA: LPEI Resmikan Program Desa Devisa Rumput Laut di Sidoarjo

Gerald menjelaskan bentuk program yang akan diberikan kepada petani dan anggota koperasi di Desa Devisa Garam Kusamba.

Di antara lain pelatihan produksi Bali sea salt rub, aspek branding dan digitalisasi, mengikuti pameran dagang, business matching dan juga pendampingan pengurusan sertifikasi produk.

BACA JUGA: Usia Pernikahan dengan Kalina Ocktaranny Tepat Setahun, Vicky Prasetyo Ucapkan Kata Perpisahan

“Dengan mengikuti program ini, koperasi dan para petani dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan membantu meningkatkan perekonomian setempat," kata Gerald.

LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan sesuai mandatnya melakukan percepatan peningkatan ekspor nasional, telah berhasil membangun potensi kawasan menjadi penghasil devisa melalui Program Desa Devisa.

Program ini dimulai sejak 2019 berawal dari Kluster Desa Devisa Kakao di Bali.

Kabupaten Jembrana menjadi Desa Devisa pertama dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi selanjutnya ada Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta dengan produk kerajinannya yang unik dan ramah lingkungan.

Saat ini kedua desa devisa telah mampu melakukan ekspor secara berkelanjutan ke negara-negara Eropa.

Selama 2021 hingga November, LPEI telah meluncurkan program Desa Devisa di Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali, yaitu Desa Devisa Kopi Subang, Desa Devisa Agrowisata Ijen Banyuwangi, Desa Devisa Tenun Gresik, Desa Devisa Garam Kusamba dan Desa Devisa Rumput Laut Sidoarjo.

Total penerima manfaat dari program ini telah mencapai 2.894 orang petani atau pengrajin dan kedepannya akan terus bertambah.(chi/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler