Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Kementan Kembangkan PATB

Kamis, 21 Desember 2017 – 05:00 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Subang, Jawa Barat, Rabu (20/12). Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.Com

jpnn.com, SUBANG - Kementerian Pertanian membuat terobosan baru dengan ekstensifikasi penanaman padi melalui program Perluasan Areal Tanam Baru (PATB).

Terobosan itu dilakukan guna mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

BACA JUGA: Kementan Kembangkan PATB demi Angkat Kesejahteraan Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, PATB akan dikembangkan di areal lahan kering dan rawa.

Sebab, selama ini kedua tipe lahan itu kurang mendapatkan perhatian selama ini dan pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA: Kementan Gandeng FAO Cegah Zoonosis

"Pemilihan lahan kering dan lahan rawa karena pemerintah ingin meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengentaskan kemiskinan, yang kantong terbesarnya terutama berada di pedesaan," kata dia di Subang, Jawa Barat.

Dia menambahkan, kehidupan masyarakat petani di areal kering dan rawa cukup berat.

BACA JUGA: Mentan Amran: Ini Padi Varietas Baru, Anti-Wereng!

Sebab, tingkat kesuburan di lahan kering dan rawa cukup rendah karena dipengaruhi oleh berbagai faktor.

"Seperti kemasaman, keracunan logam berat, kekeringan, kebanjiran, saliniyas, serta serangan hama dan penyakit, seperti penyakit blast, busuk pelepah, hama wereng, tikus dan sebagainya," ungkap dia.

Anak dari seorang anggota TNI ini menambahkan, untuk lahan kering yang masuk dalam program PATB yaitu, perkebunan muda yang belum menghasilkan TBM (2,4 juta hektarr), lahan kering dataran tinggi (2,7 juta hektare), lahan kering masam (5 juta hektare).

Kementan juga mengembangkan potensi lahan rawa lebak (potensi lahan 3 juta ha) dan pasang surut (potensi lahan 5 juta ha).

Amran menjelaskan, seluruh lahan tersebut nantinya akan ditanami benih khusus yang sudah dikembangkan dan siap ditanam di lahan kering dan rawa, yaitu varietas Inpago-12, Agritan, rindang-1, rindang-2, Inpara 8 dan Inpara 9, Tarabas.

Selain mengembangkan varietas padi unggul, Kementan juga merakit sistem Larikan Padi Gogo Super (Largo Super), yaitu budidaya lahan kering yang memadukan sistem budidaya organik dan mekanisasi agar menghasilkan daya hasil gabah tinggi, lebih efisien, dan ramah lingkungan.

Saat ini, sistem tersebut tengah dikembangkan di Kebumen, Jawa Tengah.

Ke depannya dia berharap, semua program yang tengah dikembangkan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus pendapatan petani, khususnya didaerah lahan kering dan rawa yang selama ini dianggap marginal dan tidak tersentuh oleh pemerintah.

Menurut dia, dengan meningkatnya poduktivitas dan meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan petani diharapkan Indonesia bisa berdaulat dalam penyediaan pangan.

“Sehingga Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045," tambah dia. (mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panen Setiap Hari di Kabupaten Buru


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler