jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus meningkatkan kompetensi guru vokasi melalui kegiatan upskilling dan reskilling.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri (Mitras DUDI) Kemendikbudristek, Saryadi Guyatno, dengan adanya upskilling dan reskilling diharapkan para guru vokasi, terutama guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bisa memiliki kompetensi profesional sesuai dinamika dan perubahan yang ada di dunia kerja.
BACA JUGA: Ada Kabar Gembira dari Menteri Nadiem untuk Siswa, Guru, Kepala Sekolah Soal DAK 2022Â
"Kemajuan teknologi juga menuntut para pendidik harus siap dengan perubahan kompetensi yang berlangsung sangat cepat tersebut," kata Saryadi Guyatno dalam pembukaan Program Upskilling dan Reskilling BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata secara daring, Senin (30/8).
Dia menambahkan, teknologi juga memiliki pengaruh pada tuntutan kompetensi yang dibutuhkan saat ini. Kemendikbudristek merancang upskilling dan reskilling, yakni menggabungkan peningkatan kemampuan teknis dan nonteknis dengan berdasarkan pada standar kompetensi di dunia usaha dan industri.
BACA JUGA: Ibu Kota Baru, Prof Jimly: Nanti Mangkrak Kayak di Zaman SBY, Dikorek-korek
Tujuannya kata Saryadi, untuk meningkatkan sisi pengetahuan serta keterampilan para pendidik terutama guru SMK.
"Dengan adanya upskilling dan reskilling saya berharap para pendidik khususnya guru SMK terbiasa dengan iklim dan budaya kerja di dunia usaha dan dunia industri. Selanjutnya bisa menularkannya kepada guru dan instruktur lainnya," bebernya.
BACA JUGA: Info Penting Kemenag soal Pembayaran Tunjangan Kinerja Guru PAI
Bagi guru SMK juga dapat meningkatkan kualitas, metode, proses belajar mengajar, serta hasil pembelajaran kejuruan berbasis kurikulum paradigma baru
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata, Sabli mengatakan, kegiatan upskilling dan reskilling, guna meningkatkan profesionalisme guru SMK melalui kerja sama yang selaras dengan perkembangan kompetensi teknis, kejuruan dan kerja pada DUDI maupun dunia kerja.
Adapun kegiatan upskilling dan reskilling bidang bisnis dan pariwisata itu, menurut Sabli, diikuti sebanyak 562 peserta. Kegiatan ini pun diselenggarakan selama 480 jam pelajaran, mulai 30 Agustus hingga 8 November 2021. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad