jpnn.com, BANJARBARU - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mencetak SDM pertanian yang unggul dan berdaya saing.
Selain melalui pelatihan vokasi yang baru-baru ini serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia, Kementan mendorong melalui pendidikan vokasi yang juga menjadi kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial.
BACA JUGA: Program CSA Terbukti Tingkatkan Produktivitas, Wakil Bupati Purworejo Apresiasi Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan untuk mendukung pembangunan pertanian, generasi muda mempunyai peran penting.
“Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Tentunya itu bisa didapatkan dari bangku pendidikan vokasi,” kata Syahrul.
BACA JUGA: Gandeng Polri, Kementan Lakukan Pendataan Penggilingan Padi Nasional
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa petani milenial mempunyai peran penting dalam melanjutkan pembangunan disektor pertanian.
“SDM pertanian adalah pengungkit terbesar produktivitas pertanian. Maka pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial,” kata Dedi.
BACA JUGA: Remaja Putri Diperkosa 16 Orang, Oh, Pengakuan Korban
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai sekolah vokasi terus berupaya mencipatakan lulusan yang kompeten dan berkemampuan di bidang pertanian.
Salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan diadakannya Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
SMK-PP N Banjarbaru yang juga Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian mengadakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) selama dua hari yang di mulai Senin dan Selasa (28-29/8).
ANBK ini diikuti 45 orang siswa kelas XI Tahun Pelajaran 2023/2024 SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Siswa peserta berasal dari Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.
“ANBK sendiri merupakan bentuk asesmen sebagai pengganti Ujian Nasional, dimana dalam ANBK ini yang dinilai adalah satuan pendidikannya,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK-PP N Banjarbaru Airin Nurmarita.
“Ini bertujuan untuk mengasesmen baik peserta didik ataupun lingkungan sekolah terkait kemampuan mereka membaca atau literasi, serta numerasi atau terkait perhitungan dan angka, ini akan menjadi tolak ukur Kemendikbud untuk mengukur sejauh mana peserta didik dan sekolah yang ada di SMK-PP Negeri Banjarbaru,” tambahnya.
Kepala SMK-PP N Banjarbaru Budi Santoso menyampaikan bahwa Asesmen Nasional kali ini merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
ANBK di SMK-PP N Banjarbaru sendiri dilaksanakan di Laboratorium Komputer dan Laboratorium Bahasa SMK-PP N Banjarbaru.
"Bentuk asesmen berupa pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian," kata dia.
Pada Asesmen Nasional ini, terdapat 3 instrumen yang di ujikan, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi, Numerasi), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Karnaval HUT RI di Mojokerto Jatim Mencekam
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti