JAKARTA – Sebagai upaya untuk meningkatakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi pengembangan gas di Indonesia, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) gandeng JBIC yang ditandatangani oleh Kepala BPMIGAS, R Priyono dan Kepala Departemen Keuangan Asia Pasifik JBIC, Nobuyuki Higashi di kantor BPMIGAS, Jakarta, Selasa (28/6).
"MoU BPMIGAS dengan JBIC ini merupakan payung kerjasama dalam hal pertukaran pandangan, berbagi keahlian terutama dalam hal peluang bisnis yang terkait dengan gas alamSedangkan DoC dengan Sumitomo dan Mitsui adalah dasar untuk melakukan studi bersama dalam proyek pengembangan gas di Indonesia," ucap Kepala BP MIGAS, R Pyiyono di sela-sela acara yang dirangkaikan dengan Deklarasikan Kerjasama (Declaration of Cooperation/DoC) dengan Sumitomo dan Mitsui
BACA JUGA: Salamander Pasok Gas ke PLN Hingga 2033
Priyono menjelaskan, peningkatan kebutuhan energi yang diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang besar di Indonesia, telah menjadikan pengamanan sumber gas alam untuk kebutuhan domestik sebagai isu yang mendesak dalam agenda nasional.
Penandatanganan MoU dan DoC ini katanya akan membantu Indonesia untuk meningkatkan kapasitas total pasokan gas Indonesia dengan memanfaatkan pengalaman dan keahlian dari perusahaan-perusahaan Jepang sebagai investor
Priyono menambahkan bahwa bisnis model baru yang diperkenalkan ini akan mewajibkan seluruh investor dan kontraktor untuk mengimplementasikan teknologi state of the art dalam mengembangkan sumber gas di Indonesia
BACA JUGA: Ray White Gencar Penetrasi Pasar
Ini agar dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat dalam bentuk feedstock untuk industri dalam negeri.Dia berharap model bisnis ini akan menghasilkan dampak multiplier yang signifikan pada perekenomian domestik
Priyono juga menyambut baik peran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Universitas untuk secara aktif terlibat dalam berbagai tahapan proyek.“Saya percaya bahwa ini adalah arti sebenarnya dari pengembangan kapasitas nasional dalam bidang pengetahuan, bakat, teknologi serta kualitas barang dan jasa dalam negeri,” punhkasnya.
Sementara itu, Nobuyuki Higashi, Kepala Departemen Keuangan Asia Pasifik JBIC megungkapkan bahwa dengan kerja sama ini semakin memperkuat kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang dalam hal peningkatan kapasitas total pasokan gas alam Indonesia.
Harapannya sebut Higashi, pasokan gas alam yang stabil dapat tercapai untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik
BACA JUGA: IHSG Terimbas Bursa Regional
“Kerjasama ini juga akan menguntungkan perusahaan-perusahaan Jepang yang akan berpartisipasi dalam usaha gas di Indonesia,” tukasnya.MoU yang sudah ditandatanagni ini lanjutnya, merupakan tindak lanjut dari Financial Policy Dialogue Framework yang dibentuk pada bulan Februari 2010 laluPada saat itu, Pemerintah Indonesia dan JBIC mempunyai pemahaman yang sama terkait pentingnya mengevaluasi bagaimana mengoptimalkan rantai pasokan secara menyeluruh, mulai dari eksplorasi hulu gas sampai distribusi hilir gas serta IPP dalam konteks “Rekonsiliasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pelestarian Lingkungan”.
Kemudian disepakati untuk membentuk suatu kerangka kerjasama yang komprehensif dalam hal pengembangan gas alam, dimana akan dibangun suatu model bisnis yang dapat mewujudkan rantai pasokan yang efisien.
“Dalam kerangka ini, proyek-proyek individual akan dipromosikan dalam pengembangan kapasitas pasokan gas, khususnya dari lapangan gas kecil dan menengah di Indonesia, dimana ide tersebut diusulkan oleh MrHoshi, Deputi Presiden JBIC di dalam Infrastruktur Summit Kedua yang diadakan pada tahun 2006," ulas Higashi(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng Alstom Grid, PLN Garap Proyek Extension GIS
Redaktur : Tim Redaksi