Tinjau Sumut Sport Center, Menpora RI Tekankan Pemeliharaan Setelah PON XXI 2024

Sabtu, 21 November 2020 – 13:34 WIB
Menpora Zainuddin Amali (kiri) saat meninjau Sumut Sport Center. Foto: Humas Kemenpora.

jpnn.com, MEDAN - Menpora RI Zainudin Amali berharap pembangunan venue di Sumatera Utara (Sumut) Sport Center untuk Pekan Olahraga Nasional ke XXI tahun 2024 memperhatikan segi pemeliharaan pasca-penyelenggaraan PON.

Amali mengapresiasi semangat yang ditunjukkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut membangun venue untuk PON 2024 tersebut.

BACA JUGA: PON XXI Resmi Digelar di 2 Daerah, Begini Kata Menpora Amali

"Kemenpora RI mengapresiasi apa yang disiapkan dengan sungguh-sungguh oleh Pemprov Sumut dan sekaligus antisispasi pemeliharaan pasca-PON-nya sudah disiapkan juga," ujar Menpora Amali saat meninjau pembangunan Sumut Sport Center di Desa Sena, Batang Kuis, Deli Serdang, Sumut, Jumat (20/11) sore. 

Sehari sebelumnya Menpora Amali juga telah menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tuan Rumah PON XXI/2024 untuk Aceh dan Sumut. 

BACA JUGA: Menpora Amali Perjuangkan 10 Cabor PON Dicoret Bisa Kembali Dilombakan

Sebagaimana diketahui pasca-PON dilaksanakan di beberapa daerah, satu masalah yang kerap muncul adalah pemeliharaan fasilitas.

Banyak fasilitas yang sudah dibiayai triliunan rupiah dari APBD dan APBN kurang terurus dengan baik.

BACA JUGA: Daftar Tuan Rumah PON, Sumut Siapkan Lahan 100 Hektare  

Menurut Amali, karena pembiayaan maintenance ini mahal, daerah dituntut memiliki inovasi dan kreasi untuk membiayai itu supaya tetap hidup.

"Di beberapa tempat banyak terlantar venue dan penginapan atlet yang sebelumnya digunakan untuk PON, selanjutnya menjadi beban daerah. Saya ingatkan Pemprov Sumut dan Aceh agar diantasipasi dan disiapkan lebih awal," ujar Menpora Amali menekankan.

Lebih lanjut Amali bersyukur karena gambaran Sumut Sport Center juga sudah didampingi area-area komersial terpadu yang tentu bisa mensubsidi dalam rangka maintenance fasilitas pasca PON nanti. 

"Seperti, rumah sakit kelas internasional yang justru bisa menghasilkan devisa karena mengurangi pengeluaran devisa yang sebelumnya terpakai untuk ke RS negara tetangga," katanya. 

Karena itu, Menpora Amali berpesan semua harus didesain dari awal, termasuk pula bagaimana pemeliharaannya nanti.

"Sebab, semangat awal menuju even luar biasa tetapi setelah itu biasanya terlantar. Area seluas 300 ha bukan area kecil. Kompleks Olahraga di GBK Jakarta saja kurang lebih hanya 120 ha," urai Menpora RI.

Sebelumnya, Kadispora Sumut Bahar Siagian menyampaikan kawasan Sumut Sport Center akan dibangun di area seluas 300 ha di Desa Sena, Batang Kuis, Deli Serdang, yang nantinya akan menjadi ikon kebanggaan Sumut yang keempat.

Dia menjelaskan di area seluas 300 ha nantinya akan dibagi beberapa zona.

Pertama, zona olahraga yang dikhususkan untuk kawasan olahraga seperti venue yang mengelilingi stadion utama.

Kedua, zona penunjang yang nantinya akan ada plaza, teater boulevard, masjid, arena bermain sehingga bisa untuk masyarakat rekreasi.

Ketiga, zona komersial yang akan dibangun tempat meeting, convention hall dan exhibition hall, mall, hotel dan RS internasional.

"Kenapa kami bagi beberapa zona, kami berkaca dari daerah lain yang membangun kawasan olahraga untuk even nasional dan internasional tetapi setelahnya mati suri tidak terawat karena biaya perawatannya tinggi," jelasnya.

Karena itu, lanjut dia, zona komersial dan pendukung lainnya nanti bisa berkontrisbusi untuk merawat semua venue yang ada, yang juga sudah terakomodir untuk NPC atau untuk atlet berkebutuhan khusus. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler