Tinjau Waduk Kedungombo, Ditjen Hubdat Beri Perhatian soal Aspek Keselamatan Angkutan Sungai-Danau

Jumat, 28 Mei 2021 – 08:59 WIB
Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat memberi perhatian khusus pada angkutan sungai dan danau. Foto: Kemenhub

jpnn.com, BOYOLALI - Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat memberi perhatian khusus pada angkutan sungai dan danau.

Terlebih pascainsiden perahu terbalik di kawasan wisata Waduk Kedungombo beberapa waktu lalu (15/5).

BACA JUGA: Kemenhub Evaluasi Pengendalian Transportasi Selama Larangan Mudik, Begini Hasilnya...

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyampaikan bela sungkawa mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dalam insiden di Waduk Kedungombo.

"Saya harap ini adalah kejadian yang pertama dan terakhir, harus kita perbaiki semuanya" katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Waduk Kedungombo, Boyolali, Jawa Tengah pada Kamis (27/5).

BACA JUGA: Kemenhub Sebut Pengendalian Transportasi saat Larangan Mudik Berhasil

Budi melanjutkan kejadian ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak, oleh sebab itu perlu perbaikan dan pembenahan.

"Terutama peningkatan aspek keselamatan," tegas Budi.

BACA JUGA: Kolaborasi Riset, Badan Litbang Kemenhub Gandeng ITB

Menurut Dirjen Budi, pihaknya akan melakukan beberapa hal demi peningkatan keselamatan angkutan sungai-danau di Waduk Kedungombo.

Antara lain pelatihan keselamatan bagi para operator kapal, dan pemberian life jacket bagi masyarakat pengguna jasa perahu wisata.

Dia menyebut meski perahu digunakan dengan jarak yang tidak jauh, hanya menyeberang dari tepian menuju ke warung apung di tengah waduk, para penumpang tetap harus memakai life jacket.

"Seperti kalau naik motor harus pakai helm, maka kalau naik kapal atau perahu ini harus pakai life jacket," ujarnya.

Insiden tenggelamnya perahu di Waduk Kedungombo bermula ketika ada sejumlah pengunjung hendak menyeberang menuju ke warung apung yang ada di tengah waduk. Perahu yang seharusnya hanya mampu mengangkut 14 orang, dinaiki oleh 21 orang.

Kondisi kelebihan muatan ini mengakibatkan masuknya air ke dalam perahu sedikit demi sedikit.

Kurang lebih 10 meter mendekati warung apung, penumpang panik melihat semakin banyak air masuk ke dalam perahu. Penumpang kemudian bergeser maju ke bagian depan perahu, menyebabkan perahu tidak seimbang, sehingga akhirnya perahu terbalik dan tenggelam.

Sembilan orang korban meninggal pada insiden tersebut.

Budi juga mengatakan ke depan pihaknya juga akan membangun dermaga di Waduk Kedungombo.

"Memang banyak harus kita lakukan, pembangunan dermaga, kapal yang berkeselamatan, operatornya atau nahkodanya juga, dan penting juga dukungan dari masyarakat," ujarnya.

Budi pun meminta Camat Kemusu selaku pemerintah daerah setempat untuk merangkul masyarakat paguyuban pengelola kawasan wisata Waduk Kedungombo agar mengutamakan aspek keselamatan.

Sedangkan terkait dengan pembangunan dermaga, nantinya dermaga yang akan dibangun di Waduk Kedungombo berjenis ponton yang bisa fleksibel terhadap naik turunnya permukaan air pasang/surut.

Sementara itu Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding mengatakan perahu di wilayah itu harus disertifikasi kelaikannya dan mendapatkan izin operasi dishub kabupaten yang bekerja sama dengan Jasa Raharja.

Dia menyebutkan semua penumpang yang diangkut oleh perahu wisata ini dijamin oleh negara melalui Jasa Raharja.

"Terkait perizinan, karena selama ini wilayah operasi perahu wisata tersebut masih dalam satu kabupaten, maka izin operasi dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten," ujar Amos.

Waduk Kedungombo sebenarnya mencakup 3 wilayah kabupaten, yaitu Boyolali, Sragen, dan Grobogan. Namun jika ada perahu atau kapal yang wilayah operasinya lintas kabupaten maka kewenangan mengeluarkan izin operasi ada di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Cucu Mulyana; Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah X Jateng-DIY, Eko Agus Susanto; Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perhubungan Kabupaten Boyolali, Sragen, dan Grobogan, Camat Kemusu, perwakilan Kodim 0724/Boyolali, dan Polres Boyolali.

Selain Waduk Kedungombo, Dirjen Budi bersama jajaran juga meninjau kawasan wisata Bukit Cinta, salah satu spot di Danau Rawa Pening di Ambarawa, Kabupaten Semarang. Kawasan wisata ini nampak telah dikelola dengan lebih baik. Semua penumpang telah diwajibkan memakai life jacket ketika naik perahu, serta telah terjamin asuransi Jasa Raharja. Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan life jacket kepada para operator perahu wisata, baik di kawasan Waduk Kedungombo, maupun di Rawapening.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler