Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan negaranya akan membantu membangun unit pusat produsen vaksin di Indonesia. (Supplied: REUTERS)
Presiden Tiongkok Xi Jinping hari Selasa kemarin (20/04) mengatakan Tiongkok yang sedang fokus menjalankan vaksinasi dalam negeri akan melanjutkan kerja samanya dengan Indonesia.
Salah satu wujud kerja sama itu adalah dengan membangun unit pusat produsen vaksin dan bersama memerangi "perpecahan akibat vaksin".
BACA JUGA: Angka Hukuman Mati di Dunia Turun Tahun Lalu, Namun Meningkat di Beberapa Negara
Dalam percakapan via telepon dengan Presiden Joko Widodo, Xi menekankan bahwa Tiongkok dan Indonesia sangat mengedepankan kehidupan dan kesehatan warganya.
Xi menentang "nasionalisme vaksin", serta mengatakan kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia adalah salah satu yang terdepan di dunia.
BACA JUGA: Pemandangan Memilukan di India, Kremasi Massal Gegara COVID-19
Di dalam program vaksinasi dalam negerinya, Xi mengatakan bahwa Tiongkok juga memvaksinasi warga non-Tiongkok, termasuk yang berasal dari Indonesia, dan berharap agar Indonesia juga akan secara aktif mendukung warga Tiongkok yang tinggal di sana.
Hingga Selasa kemarin (20/4), Indonesia telah memberikan 40.039.051 dosis vaksin kepada warga dari kelompok tenaga kesehatan, petugas publik, dan lansia.
BACA JUGA: Tiga Anak Diselamatkan di Filipina, Dua Warga Australia Ditahan Terkait Sindikat Pedofil
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini menunjukkan bahwa Indonesia baru berhasil mencapai 27 persen dari target vaksinasi sejumlah 181.554.465 orang yang diharapkan tercapai pertengahan tahun depan.
Hari Minggu kemarin (18/04), 6 juta dari target 140 juta vaksin curah Sinovac tiba di Bandara Soekarno Hatta, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam siaran pers Youtube Sekretariat Presiden RI.
Vaksin curah ini merupakan bahan dasar vaksin yang akan diolah hingga bisa digunakan oleh BioFarma.
Ia mengatakan ada sekitar 22 juta dari 46 dosis vaksin tersebut yang sudah diterima dan didistribusikan. Prospek pembangunan infrastruktur dan ekonomi Tiongkok-Indonesia
Menghadapi pandemi yang "tidak terduga dan telah membawa perubahan besar", Xi menekankan bahwa Tiongkok telah siap untuk bergandengan tangan dengan Indonesia dalam memupuk kepercayaan melalui konsensus strategis dan penguatan koordinasi strategi antar kedua negara.
Xi mengatakan bahwa kerja sama perdagangan dan investasi antara Tiongkok dan Indonesia terus berkembang meski di tengah pandemi COVID-19.
Kedua negara tersebut, menurut Xi, tengah menuju prospek kerja sama yang luas, dengan usaha Tiongkok dalam membangun sebuah negara sosialis modern sementara Indonesia sedang mengembangkan infrastruktur negara.
Ia juga mengajak Indonesia untuk meningkatkan sinergi antara pengembangan kelautan Indonesia 'Global Maritime Fulcrum' dan strategi pembangunan global Tiongkok yaitu 'Belt and Road Initiative'.
Kedua negara menurut Xi perlu mengedepankan proyek infrastruktur, seperti pembangunan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan proyek koridor ekonomi komprehensif.
Selain itu, Tiongkok mengajak Indonesia untuk membenahi area pertumbuhan baru seperti kerja sama dalam bidang energi dan kelautan, serta menguatkan kerja sama di bidang ekonomi digital dan area lainnya.
Xi mengatakan Tiongkok menyambut produk ekspor berkualitas dari Indonesia dan mendukung perusahaan Tiongkok yang ingin berinvestasi di Indonesia.
Tiongkok dan Indonesia, menurutnya, harus mendorong penerapan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional dan mempromosikan perdagangan bebas di samping dari integrasi ekonomi. 'Berharap dapat belajar dari pengalaman Tiongkok'
Menanggapi pernyataan Xi, Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat atas peringatan 100 tahun Partai Komunis Tiongkok (CPC).
Jokowi mengatakan, di bawah kepemimpinan yang kuat dari CPC, Tiongkok berhasil sukses di beberapa area, dan khususnya telah meraih prestasi luar biasa dalam menuntaskan kemiskinan dan mengembangkan ekonomi, yang turut berkontribusi secara positif terhadap perkembangan Indonesia dan negara lain di kawasan Asia Pasifik.
Menekankan bahwa Indonesia dan Tiongkok adalah teman dan saudara dekat, Presiden Joko Widodo mengatakan berharap dapat belajar dari pengalaman Tiongkok.
Ia juga mengatakan Indonesia siap memperkuat ikatan ekonomi dan perdagangan dengan Tiongkok, serta akan dengan aktif mempromosikan pembangunan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Presiden juga berterima kasih pada Tiongkok karena telah memberikan bantuan berarti pada Indonesia dalam menghadapi epidemi COVID-19.
Ia berharap Indonesia dapat terus memperkuat kerja sama dengan Tiongkok dalam memproduksi vaksin.
Diproduksi oleh Natasya Salim dari berbagai sumber
Ikuti berita seputar pandemi Australia dan lainnya di
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Kirim 2 Kapal Perang untuk Cari Kapal KRI Nanggala 402