Tiongkok Isolasi Pemimpin Uighur

Jumat, 17 Juli 2009 – 06:31 WIB
Rabiya Kadeer. Foto : AFP

BEIJING - Pemerintah Tiongkok terus mengisolasi pergerakan pemimpin UighurKemarin (16/7) Beijing menyatakan menentang semua bentuk dukungan kepada Rebiya Kadeer

BACA JUGA: Kampanye Viagra untuk Manula

Pernyataan tersebut muncul setelah Australian film festival menuduh Beijing berupaya menghentikan pertunjukan film dokumenter tentang aktifis Uighur.
   
"Semua orang tahu, orang macam apa Rabiya Kadeer itu," ujar juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Qin Gang kepada wartawan
"Kami menentang langkah negara-negara yang memberikan panggung kepada pemimpin aktifis separatis anti-Tiongkok," tegasnya.
   
Qin sendiri tidak mengonfirmasi bahwa diplomatnya telah menekan penyelenggara Melbourne Internasional Film Festival untuk tidak memutar film tentang Kongres Dunia Uighur di Amerika.
   
Direktur panitia Festival Richard Moore mengatakan seorang pejabat dari konsulat Tiongkok menelponnya Jumat lalu

BACA JUGA: Afro-Amerika Bakal Pimpin NASA

Dia diminta untuk menarik film documenter "Ten Conditions of Love" yang disutradarai oleh Fee Daniels asal Melbourne, dari daftar film yang akan diputar.
   
Moore menambahkan pejabat konsulat tersebut berpendapat bahwa festival itu seharusnya tidak memutar film tentang Kadeer, karena dia adalah seorang kriminal
Dia juga diminta untuk membatalkan jadwal kunjungan para aktifis Uighur dalam rangka promosi festival, yang akan dijadwalkan bulan depan

BACA JUGA: Sudah 192 Korban Tewas Akibat Rusuh Urumqi

"Dia (pejabat konsulat) dengan jelas menyatakan,?Saya meminta anda untuk menarik film itu dari festival," kata Moore kepada radio ABCNamun Moore menyatakan dirinya tidak berhak menilai isi film tersebut dan kemudian menutup telepon.      
   
Kadeer, yang pernah dipenjara selama enam tahun di Tiongkok sebelum dibebaskan 2005 di bawah tekanan AS, telah membantah tuduhan berada di belakang kerusuhan etnisHubungan diplomatik Canberra dan Beijing juga sempat memanas setelh Stern Hu, seorang pejabat Rio Tinto ditangkap di Shanghai karena tuduhan spionase dan penyuapan selama negiosiasi kontrak penjualan biji besi.
   
Kerusuhan etnis yang pecah di Xinjiang sejak 5 Juli telah menewaskan setidaknya 192 orang dan lebih dari 1600 lainnya terluka Beijing menuduh Kadeer berada di balik kerusuhan tersebut.(cak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Iran Jatuh, 168 Penumpang Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler