jpnn.com - NEW YORK - Dalam pidatonya di markas PBB pada Sabtu (26/9), Presiden Tiongkok Xi Jinping menjanjikan kucuran dana sebesar USD 2 miliar (Rp 29,222 triliun) untuk membantu negara-negara miskin. Bantuan tersebut berupa dana pendampingan pembangunan.
''Untuk menyelesaikan berbagai macam tantangan global, termasuk krisis pengungsi di Eropa baru-baru ini, solusi mendasar terletak pada perdamaian dan merealisasikan pembangunan,'' ujar Xi. \Xi juga menyatakan bahwa negaranya akan meningkatkan investasi ke negara-negara miskin hingga mencapai setidaknya USD 12 miliar (Rp 175,3 triliun) sampai 2030 mendatang. Mayoritas penerima investasi itu adalah negara-negara Afrika.
BACA JUGA: Ini Sikap Keras Singapura soal Asap dari Indonesia
Negeri Panda tersebut sudah lama dikritik Amerika Serikat (AS) dan negara-negara maju lainnya. Yaitu, bahwa Tiongkok belum mengambil tanggung jawab terkait dengan peran mereka di dunia global. Tiongkok memang merupakan investor aktif di seluruh dunia.
Namun, mayoritas bukan untuk tujuan kemanusiaan. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, peran Tiongkok dianggap sangat kurang. Agaknya bantuan dana pendampingan kali ini merupakan jawaban dari kritik-kritik itu.
BACA JUGA: Sekolah di Malaysia Libur gara-gara Asap dari Indonesia
Bantuan dari Tiongkok tersebut bertujuan mendukung program PBB yang bertajuk Tujuan Global untuk Pembangunan yang Berkelanjutan. Belum diketahui pemakaian uang bantuan dalam program itu. Tiongkok pun belum memutuskan akan memberikannya dalam bentuk uang secara langsung atau pinjaman.
Xi juga menjelaskan bahwa Tiongkok sudah memulai 600 proyek pendampingan di berbagai negara untuk mengurangi kemiskinan. Proyek tersebut akan berlangsung hingga 2030 mendatang dengan dana yang berbeda lagi. (AFP/Sky News/The New York Times/sha/c20/tia)
BACA JUGA: Jusuf Kalla Janji Siapkan Regulasi Baru Tata Kelola Lahan
BACA ARTIKEL LAINNYA... 90 Jamaah Haji Indonesia Belum Ditemukan, Ini Data asal Kloternya
Redaktur : Tim Redaksi