BEIJING - Publikasi 400 ribu dokumen perang Iraq tentang kebrutalan pasukan Amerika Serikat (AS) oleh WikiLeaks Sabtu lalu (23/10) mengundang reaksi TiongkokKemarin (25/10) pemerintahan Presiden Hu Jintao mengkritik catatan HAM negara yang sering mengklaim sebagai pelindung HAM tersebut
BACA JUGA: Kekerasan Kian Gila di Meksiko
"Besarnya pelanggaran (HAM) yang dilakukan (AS) membuat setiap orang, bahkan yang paling benar sekalipun, marah
BACA JUGA: Presiden Lobi Pengusaha Tiongkok
Pemerintahan Hu juga menyesalkan keengganan AS mengklarifikasi laporan WikiLeaks"Bertahun-tahun AS mengangkat tinggi panji-panji HAM untuk mengkritik bangsa lain, terutama negara-negara berkembang
BACA JUGA: Kekerasan Kian Gila di Meksiko
Kini ternyata mereka sendiri melakukan pelanggaran yang sama," lanjut harian berbahasa Inggris yang pro pemerintah Tiongkok itu seperti dilansir Agence France-PresseBeijing pun lantas menyebut Washington menggunakan standar ganda dalam penerapan HAMSementara itu, Jubir WikiLeaks Kristinn Hrafnsson menolak tudingan bahwa organisasinya anti-ASPasalnya, sebelum memublikasikan 400 ribu dokumen rahasia perang Iraq, WikiLeaks melansir 70 ribu rahasia militer AS dalam perang AfghanistanDokumen-dokumen rahasia tersebut jelas membuat AS kalang kabut dan menuai kecaman masyarakat internasional(hep/c10/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 70 Persen Warga Prancis Dukung Protes Nasional
Redaktur : Tim Redaksi