CIUDAD JUAREZ - Teror demi teror terus menghajar MeksikoCiudad Juarez, kota dengan tingkat kekerasan amat tinggi, kembali bersimbah darah
BACA JUGA: Presiden Lobi Pengusaha Tiongkok
Sebuah pesta ulang tahun berubah menjadi ajang jerit tangis saat sekelompok pria bersenjata memberondong para undangan Jumat malam waktu setempat (22/10)BACA JUGA: Kekerasan Kian Gila di Meksiko
Sadis.Para penjahat yang mengendarai dua mobil tiba-tiba langsung merangsek ke perkampungan miskin di Ciudad Juarez
BACA JUGA: 70 Persen Warga Prancis Dukung Protes Nasional
Korban yang bergelimpangan berusia 13-32 tahun, termasuk enam perempuan dewasa dan satu remaja putriJaksa Agung Negara Bagian Chihuahua Carlos Salas menjelaskan bahwa sebagian besar korban adalah pelajar SMA.Pesta kematian itu pun diakhiri ratap tangis para keluarga korban di depan kantor polisiSebagian kerabat berteriak-teriak untuk minta keadilanTak semua bersedia diungkap identitasnya lantaran ketakutan"Mengapa, ya Tuhan? Mengapa?" tangis ibu Daniel Figueroa setelah mengidentifikasi jenazah putranya yang berumur 16 tahun.
"Saya ingin mati bersama anak saya," seru perempuan lain yang anaknya, umur 19 tahun, jadi korban"Ini tak bisa dibiarkanKami ingin keadilanMeskipun tak ada yang mampu menghidupkan mereka lagi," tambahnya sebagaimana dilansir AFP.
Seorang undangan, remaja 16 tahun, menyatakan bahwa ibu anak yang merayakan ulang tahun tersebut memutuskan untuk mengadakan pesta di rumah karena dirasa lebih amanPesta tersebut kemudian membeludak hingga ke rumah tetangga.
Dia juga melihat seorang penembak memasuki pesta dan bertanya tentang mobil yang sedang terparkir di depan rumahPenjahat langsung melepaskan tembakan ketika tak ada satu pun orang di pesta tersebut yang menjawab pertanyaannya.
Remaja itu selamat karena langsung tiarap saat mendengar tembakanSementara itu, undangan lainnya tiarap tepat di atasnya sehingga dia terlindung dari tembakanMenurut dia, pelaku sedikitnya 20 orangMereka mengenakan topi bisbol dan membawa pistol
Departemen Dalam Negeri Meksiko mengecam pembantaian tersebut dan berjanji membantu upaya mengembalikan stabilitas dan ketertibanCiudad Juarez memang sudah ditahbiskan sebagai salah satu kota paling rawan di duniaPenduduknya sudah jarang keluar rumah, apalagi berpesta merayakan momen-momen pentingPerang dua kartel narkoba, kartel Sinaloa dan Juarez, sudah menggilaSerangan sudah membabi buta, mulai di bar, restoran, pusat rehabilitasi narkoba, hingga tempat umum lainnya.
Pada 17 Oktober lalu tujuh orang tamu di suatu pesta tewas setelah sekelompok pria bersenjata melepaskan tembakanSementara itu, dua korban lainnya tertembak saat berkumpul di rumah tetangga
Di wilayah Meksiko kartel obat bius tak pernah segan dengan aparat kepolisian, bahkan militerBanyak perwira polisi atau calon kepala daerah yang mempunyai program memerangi kartel narkoba tewas sesaat setelah menjabat atau bahkan sebelum menjabat
Karena itu, sejumlah orang takut menjadi aparatMeskipun begitu, ketakutan tersebut tak berlaku pada Marisol Valles GarciaUmurnya baru 20 tahunCantikTapi, dia sudah berani mengajukan diri sebagai polisi dan memimpin markas kepolisian setingkat polsek di Praxedis GGuerrero, kota di wilayah berbahaya di Meksiko Utara
Banyak yang menyebut mahasiswi kriminologi itu sebagai perempuan paling berani di MeksikoSebab, Garcia merupakan satu-satunya orang yang mau menerima jabatan kunci tersebutPadahal, belakangan ini kerap terjadi penculikan, bahkan pembunuhan perwira polisi
Garcia pun mengakui ketakutan itu"Ya, memang ada (ketakutan)Sama dengan manusia lainnya, ketakutan selalu adaNamun, yang ingin kami capai di wilayah kami adalah ketenangan dan keamanan," tegas ibu satu anak tersebut(cak/c10/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Pernah Kehilangan Kode Perang Nuklir
Redaktur : Tim Redaksi