Tiongkok Mulai Ramah ke Nelayan Filipina

Selasa, 01 November 2016 – 06:39 WIB
Rodrigo Duterte. Foto: AFP

jpnn.com - MANILA - Ketegangan di Scarborough Shoal, kawasan di Laut China Selatan yang selama ini menjadi sengketa Filipina dan Tiongkok, mereda.

Lawatan Presiden Rodrigo Duterte ke Tiongkok beberapa waktu lalu diklaim menjadi penyebabnya. Beijing, kini terkesan membiarkan kapal-kapal Filipina mencari ikan di kawasan tersebut.

BACA JUGA: Sengit! Tim Clinton vs Tim Trump, Ada LeBron James, Mike Tyson..

"Filipina dan Tiongkok telah mencapai kesepakatan tentang sengketa di Scarborough Shoal,’’ kata salah seorang ajudan senior Duterte dalam jumpa pers Senin (31/10) kemarin.

Pada 2012, Beijing mengambil alih Scarborough Shoal di wilayah laut yang diperebutkan kedua negara. Sejak saat itu, Tiongkok rutin berpatroli di sana. Ada sekitar empat kapal patroli yang hampir setiap hari mengusir atau menghardik kapal ikan Filipina.

BACA JUGA: Repotnya Punya Kesamaan Nama dengan Saddam Hussein

Hermogenes Esperon, penasihat keamanan nasional Filipina, menyatakan bahwa Duterte memang membicarakan sengketa di kawasan tersebut dengan Presiden Xi Jinping saat berkunjung ke Beijing. ’’Perundingan itu membuahkan kesepahamanan yang bisa kita saksikan sekarang,’’ katanya. 

Sejak pekan lalu, nelayan-nelayan Filipina bisa kembali memanen hasil laut di kawasan sengketa.

BACA JUGA: Penyelidikan FBI Atas E-mail Clinton Bikin Trump Pede

Esperon menjelaskan, Duterte dan Xi memang tidak meneken kesepakatan. Dia juga tidak yakin kesepahaman dua pemimpin itu bisa disebut sebagai kesepakatan. ’’Yang pasti, nelayan-nelayan kami tidak akan menjadi sasaran empuk penjaga pantai Tiongkok yang berpatroli di kawasan tersebut,’’ terangnya. 

Jika tadinya personel Angkatan Laut (AL) ikut berpatroli, kini tidak ada lagi. "Semuanya sudah menjadi lebih ramah,’’ kata Esperon. 

Namun, pemahaman Manila itu tidak sama dengan Beijing. Kementerian Luar Negeri Tiongkok membantah kesan bahwa Beijing telah melunak. Jubir Hua Chunying menegaskan, situasi di kawasan sengketa tersebut masih tetap sama. Tidak ada perubahan yang berarti meskipun dia tidak membantah Duterte dan Xi berunding soal sengketa di sana.

’’Posisi Tiongkok masih tetap sama. Kondisi Huangyan Island (Scarborough Shoal) masih tetap sama,’’ tandas Hua. 

Dia tidak menyinggung sama sekali tentang absennya personel AL dari patroli rutin penjaga pantai Negeri Panda tersebut di wilayah sengketa. Dia juga tidak menyebutkan tentang pengusiran atau tekanan terhadap nelayan-nelayan Filipina yang kian berkurang.

Saat terpilih sebagai presiden pada Mei lalu, Duterte berjanji tidak ngotot memperjuangkan kedaulatan Filipina di wilayah sengketa. ’’Tidak ada resolusi. Jadi, buat apa memaksakan diri untuk berkonfrontasi jika kami bisa berbicara baik-baik tentang perdagangan dan perekonomian?’’ ujarnya saat itu. (afp/reuters/hep/c22/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuk Dalam Daftar Hitam Presiden, Wali Kota Tewas dalam Razia Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler