Tiongkok Pengin Indonesia jadi Pusat Vaksin Covid-19, Lestari Moerdijat Bilang Begini

Senin, 08 Maret 2021 – 21:30 WIB
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi yang menyatakan akan serius membantu Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara.

Lestari mengatakan pemanfaatan setiap peluang yang ada di masa pandemi Covid-19 harus segera dilakukan dan dimaksimalkan untuk sebesar-beaarnya bagi kepentingan bangsa.

BACA JUGA: China Berjanji Jadikan Indonesia Pusat Vaksin COVID-19 ASEAN

"Adanya informasi bahwa Indonesia didukung untuk menjadi pusat pengadaan vaksin Covid-19 di ASEAN merupakan peluang yang tidak boleh disia-siakan. Kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia ini harus benar-benar dijaga," kata Lestari Moerdijat keterangan tertulisnya, Senin (8/3).

Lestari menanggapi Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam jumpa pers di sela-sela Sidang Parlemen Tiongkok, yang menyatakan akan serius membantu Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara, seperti dilansir Antara, Senin (8/3).

BACA JUGA: Pakar Vaksin Nilai Dugaan COVID-19 Lahir di Lab China Masih Layak Ditelusuri

Rerie, sapaan akrab Lestari, menghargai kepercayaan Tiongkok yang mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin Covid 19 untuk kawasan Asia Tenggara.

Kepercayaan tersebut, kata Rerie, harus menjadi peluang bagi Indonesia dalam memanfaatkan pasar vaksin yang masih sangat terbuka.

BACA JUGA: Dorong Perguruan Tinggi Sukseskan Vaksinasi demi Kuliah Tatap Muka

Sebagai gambaran, dalam satu kesempatan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penduduk dunia dengan jumlah 7,8 miliar jiwa sebanyak 70 persennya atau sebanyak 5,5 miliar orang harus divaksin agar terbentuk herd immunity.

Menurut Rerie, bila setiap orang butuh dua dosis, maka diperlukan 11 miliar dosis vaksin.

Padahal, kapasitas produksi vaksin dunia hanya 6,2 miliar dosis termasuk produksi vaksin TBC, polio, rubela dan lain-lain.

Di sisi lain, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat, tawaran Tiongkok mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin di Asia Tenggara merupakan kepercayaan yang harus dijaga, karena tanah air dinilai sanggup memproduksi vaksin berkualitas.

Namun, tegas Rerie, juga perlu mengedepankan kehati-hatian dalam dukungan kerja sama tersebut.

Jangan sampai Indonesia dibatasi hanya boleh memproduksi dan memasarkan vaksin dari Tiongkok saja.

Apalagi, kata Rerie, saat ini dunia sangat memerlukan vaksin Covid 19 karena ada ketimpangan akses dalam distribusi vaksin dunia yang masih dikuasai negara-negara maju.

Akibatnya, ujar Rerie, negara-negara yang terlambat memesan vaksin, baru akan mendapatnya sekitar 3,5 tahun mendatang.

Dalam hal ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia, Rerie mengapresiasi, gerak cepat pemerintah yang telah merencanakan berbagai langkah pengadaan vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi Covid-19 secara nasional. (*/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler