Tiongkok Stop Mengimpor Sampah, Dunia Panik

Sabtu, 13 Januari 2018 – 09:35 WIB
Petugas bea cukai memeriksa sampah impor yang tiba di salah satu pelabuhan Tiongkok. Foto: Reuters

jpnn.com - Tidak perlu senjata nuklir untuk membuat negara-negara Eropa kelimpungan. Cukup berhenti menampung sampah mereka seperti yang dilakukan Tiongkok. Kini sampah menumpuk di berbagai penjuru.

Negara-negara di Benua Biru itu tengah mencari cara untuk mengatasi penumpukan tersebut. Salah satunya adalah mencari negara lain yang bisa menggantikan Tiongkok.

BACA JUGA: Demi Lingkungan, Tiongkok Stop Terbitkan Izin Reklamasi

Khusus untuk urusan sampah, dunia memang bergantung pada Tiongkok. Berdasar data industri pada 2016, negara yang dipimpin Xi Jinping itu telah mengimpor separo sampah kertas, besi, dan plastik dari seluruh dunia.

Negara-negara Eropa-lah yang paling banyak mengirimkan sampahnya. Irlandia misalnya. Sebanyak 95 persen sampah yang mereka hasilkan diekspor ke Tiongkok.

BACA JUGA: Ada Tiongkok di Balik Kudeta Zimbabwe?

Inggris mengirimkan 2,7 juta ton atau dua pertiga. Sedangkan Amerika Serikat (AS) mencapai 14,6 juta ton.

Dengan alasan melindungi lingkungan dan meningkatkan taraf kesehatan penduduknya, pada Juli Tiongkok menyurati Badan Perdagangan Dunia (WTO) bahwa mereka tidak akan mengimpor sampah lagi.

BACA JUGA: Jokowi Minta Eropa Berhenti Merusak Citra Produsen Sawit

Kebijakan itu berlaku mulai 1 Januari tahun ini. Ada 24 jenis sampah padat yang dilarang masuk. Termasuk plastik dan kertas.

”Ini bukan hanya masalah Inggris. Negara-negara di dunia sedang berpikir tentang apa yang bisa kita lakukan sekarang,” ujar pimpinan Asosiasi Daur Ulang di Inggris Simon Ellin seperti dilansir The New York Times.

Untuk jangka panjang, Uni Eropa berencana memberlakukan pajak penggunaan plastik. Entah itu sebagai kantong belanjaan maupun pengemasan.

Alasannya bukan hanya karena Tiongkok tak lagi mengimpor sampah, tapi juga untuk menjaga kebersihan laut.

Sampah plastik yang dibuang ke laut kerap menjadi penyebab kematian ikan, penyu, dan hewan laut lainnya. Sudah tidak terhitung berapa hewan laut yang tercekik sampah plastik.

Di Inggris Perdana Menteri Theresa May berjanji mengurangi sampah secara berkala selama 25 tahun. Dia mendesak supermarket ikut ambil bagian dengan mengedukasi masyarakat dan tak lagi menggunakan kantong plastik. (sha/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komarudin Watubun Bicara Skenario Jalur Sutra Tiongkok


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler