BEIJING - Iran kembali mendapat dukungan dari Tiongkok terkait program nuklirnyaBeijing menyatakan, penjatuhan sanksi tidak akan menyelesaikan masalah nuklir Negeri Para Mullah tersebut
BACA JUGA: Lima Anggota UE Terancam Denda
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengimbau agar jalur dialog dikedepankan untuk menghindari efek negatif dari penjatuhan sanksi
BACA JUGA: Obama Minta Pejabatnya Berhemat
Dialog dan negosiasi adalah jalan terbaik," jelas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei."Tekanan yang diperlukan saat ini adalah upaya diplomatik untuk meminta Iran duduk kembali berdialog dengan enam pihak (P5+1)," desak Hong yang merujuk dialog antara Teheran dan lima anggota permanen Dewan Keamanan PBB plus Jerman.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Selasa (8/11) mengungkapkan telah mendapatkan data intelijen terpercaya yang membuktikan bahwa Iran mempunyai kemampuan membuat senjata nuklir
"IAEA harus mengklarifikasi laporan tersebut secara tepat dan objektif melalui kerjasama dengan Iran," tambah Hong.
AS, Rabu (9/11) mengancam bakal tekanan lebih kuat kepada Teheran terkait laporan IAEA tersebut
BACA JUGA: Tutupi Korupsi, Kabupaten di AS Bangkrut
Sementara Rusia menegaskan menolak usulan penjatuhan sanksi baru."(Laporan) itu adalah dugaan serius, tuduhan serius, dan ini adalah kesempatan terakhir pemerintah Iran bisa berhubungan IAEA dengan cara transparan dan kredibel," terang Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner.
Pemerintahan Presiden Barack Obama akan berkonsultasi dengan negara sekutu untuk mencari dukungan pemberlakuan sanksi tambahan kepada IranToner menyatakan, Washington telah menyiapkan sejumlah opsi sanksi untuk IranSementara, Prancis dan Inggris bergabung dengan AS untuk menyerukan penjatuhan sanksi lebih tegas kepada Iran
Iran telah mendapat sanksi melalui resolusi DK PBB sebagai buntut dari program nuklirnyaSudah empat kali DK PBB mengeluarkan resolusi untuk menyansi TeheranYang terakhir pada Juni 2010, dalam sebuah resolusi yang memperluas embargo senjata dan melarang negera tersebut melakukan aktivitas sensitif, seperti pengayaan uranium.
Sementara itu, Teheran menyatakan siap untuk kembali berdialog terkait program nuklirnya, selama mereka diperlakukan secara hormat dan setaraSebelumnya, Presiden Mahmud Ahmadinejad menegaskan tidak akan mundur sejengkal pun untuk mempertahankan program nuklirnyaDia kembali menyatakan bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai dan memproduksi listrik bagi rakyat sipil(AP/AFP/cak/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal Serang Pangkalan Militer, 70 Taliban Tewas
Redaktur : Tim Redaksi