Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok merilis rekaman video berdurasi 12 detik yang mengklaim pesawat pengintai Australia telah melakukan manuver "berbahaya" dan "tidak profesional" di dekat kapal perang mereka.

Akhir Februari lalu, Angkatan Bersenjata Australia (ADF) menuduh kapal perang Tiongkok mengarahkan tembakan laser ke pesawat RAAF P-8 Poseidon saat memantau dua kapal perang Tiongkok yang berlayar ke timur melalui Laut Arafura.

BACA JUGA: China Terus Dukung Invasi Rusia, Amerika Lontarkan Ancaman Serius

Pekan ini Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok (MND) membalas tuduhan dengan dengan merilis klip video singkat yang direkam di dek salah satu kapal perang mereka.

Rekaman video ini, katanya, menunjukkan pesawat RAAF Australia terbang dekat ke kapal perang dengan cara yang "mengganggu".

BACA JUGA: Tiongkok Mencatat Kenaikan Kasus Omicron Dua Kali Lipat dalam 24 Jam Terakhir

"Terbukti dalam video yang diambil dari kapal Angkatan Laut Tiongkok bahwa pesawat militer Australia sedang melakukan pengintaian jarak dekat terhadap kapal Angkatan Laut Tiongkok," kata juru bicara MND Kolonel Tan Kefei.

"Perilaku pesawat militer Australia itu bermaksud jahat dan tidak profesional dalam operasinya, serta menimbulkan ancaman bagi keselamatan kapal, pesawat, dan personel kedua belah pihak," lanjutnya.

BACA JUGA: Cara Mendapatkan Bantuan Keuangan untuk Korban Banjir di Australia

Australia meragukan keaslian video

Seorang pejabat Pemerintah Australia menyatakan keraguan tentang keaslian rekaman 12 detik itu, yang pertama kali dirilis minggu lalu.

"Kami bahkan tidak bisa tahu apakah itu pesawat kami. Sama seperti saat Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan mereka tidak pernah mengebom rumah sakit Ukraina. Itu lelucon," kata pejabat yang tak ingin disebutkan namanya kepada ABC.

Pejabat pemerintah lainnya menggambarkan video itu sebagai "rekaman paling samar," seraya menunjuk pengumuman Angkatan Bersenjata Australia bahwa pesawat pengintai P-8 Poseidon tetap berada sekitar 4 kilometer dari seluruh kapal perang Tiongkok.

Dalam pernyataan pada 22 Februari, Departemen Pertahanan Australia bersikukuh pesawat RAAF "bertindak sesuai hukum internasional setiap saat" ketika terkena laser dari kapal perang Tiongkok.

"Serangan laser terdeteksi berasal dari kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (AL TPR). Tembakan sinar dari kapal perang Tiongkok adalah insiden keamanan yang serius," katanya.

"Pada saat insiden, RAAF P-8 berada sekitar 7,7 kilometer dari kapal AL TPR dan terbang pada ketinggian 457 meter," demikian ditambahkan.

Pejabat Tiongkok sebelumnya tidak membantah kapal AL TPR menembakkan sinar laser ke arah pesawat pengintai Australia, meskipun ABC mendapat informasi bahwa Beijing belakangan membantahnya.

Pada bulan Februari, Departemen Pertahanan Tiongkok mengatakan AL TPR "menjalankan operasi yang aman, normatif dan profesional" serta menuduh pihak Australia telah menyebarkan "informasi palsu" dengan membuat "klaim yang tidak bertanggung jawab". Australia akui misi pengintaian di Laut Tiongkok Timur

Di saat kedua belah pihak saling melontarkan tuduhan, Departemen Pertahanan Australia telah mengkonfirmasi bahwa pesawat RAAF P-8 Poseidon baru-baru ini melakukan patroli pengawasan di Laut Tiongkok Timur.

Menurut situs web pro-Tiongkok yang menerbitkan materi militer dan melacak aktivitas di Laut Tiongkok Selatan, sebuah pesawat pengintai Australia terlihat terbang keluar dari Pangkalan Udara Kadena Jepang pada 24 Februari, bergerak menuju daratan Tiongkok.

Menanggapi pertanyaan tentang misi pengintaian ini, juru bicara Dephan mengatakan kepada ABC: "Patroli pengintaian maritim kami tidak diarahkan ke negara tertentu."

"Patroli pengawasan maritim Angkatan Bersenjata Australia (ADF) merupakan bagian dari penugasan rutin ke wilayah tersebut dan dilakukan menurut hukum internasional," katanya.

"Kegiatan patroli ini merupakan bagian dari kontribusi Dephan yang sudah berlangsung lama untuk menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan itu," tambahnya.

"Australia memiliki kepentingan besar dalam keamanan dan stabilitas jalur laut vital seperti Laut Cina Selatan," ujarnya.

Sebuah pesawat pengintai RAAF P8-A Poseidon saat ini dikerahkan ke Jepang dalam Operasi ARGOS, sebagai komitmen Australia untuk mendukung penegakan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembangunannya Menghabiskan Dana Rp 85 Miliar, Masjid Terbesar Melbourne Resmi Dibuka untuk Umum

Berita Terkait