Tip dari Analis Octa untuk Investor Pemula, Wajib Tahu!

Rabu, 04 Desember 2024 – 07:45 WIB
Analis pasar finansial di broker global Octa Kar Yong Ang mengupas analisis nilai aset agar investor mampu meminimalisir risiko dan memaksimalkan keuntungan. Foto: dok Octa

jpnn.com, JAKARTA - Analis pasar finansial di broker global Octa Kar Yong Ang mengupas analisis nilai aset agar investor mampu meminimalisir risiko dan memaksimalkan keuntungan.

Menurut Kar, trader dan investor harus menganalisis harga aset dan potensi pergerakannya dengan hati-hati untuk mempertajam pengambilan keputusan mereka.

BACA JUGA: Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih

Kar mengatakan sebelum memasuki pasar, trader perlu mengidentifikasi potensi pergerakan harga untuk menghindari keputusan trading mendadak.

Sebagai contoh, emas baru-baru ini turun di bawah USD 2.600 per ons, menandai titik terendah sejak pertengahan September 2024 karena menguatnya USD memberikan tekanan pada aset-aset safe haven tradisional.

BACA JUGA: Harga Bitcoin Tembus Rp 1,5 Miliar, PINTU Hadirkan Solusi Investasi Kripto

Pergerakan ini didorong oleh perubahan ekonomi yang lebih luas, termasuk penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang diharapkan setelah kemenangan pemilu Trump, dengan implikasi lebih lanjut untuk inflasi dan suku bunga.

"Ketika trader mempertimbangkan potensi perubahan ini, mereka dapat mengenali pola pasar dan menyesuaikan strategi jangka pendek dan jangka panjang mereka," ungkap Kar dikutip, Rabu (4/12).

BACA JUGA: Investasi Pertamina Dinilai Penting untuk Kembangkan Bisnis & Jamin Ketahanan Energi Nasional

Berikut tip Kang Yong Ang dalam menganlisis pasar:

1. Metode efektif untuk melacak harga aset

Kar menilai menganalisis pasar dan harga aset memakan waktu. Trader memantau grafik dan mengikuti berita ekonomi dan politik untuk mengidentifikasi ke mana harga akan bergerak.

Namun, pemula mungkin menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mencoba memvalidasi asumsi trading mereka. Pada akhirnya, mereka cenderung ragu-ragu dan kehilangan kesempatan atau terburu-buru dan meningkatkan risiko tanpa analisis yang tepat.

Di sinilah alat canggih berguna untuk memfasilitasi prosesnya. Contohnya, investor bisa mengatur peringatan harga agar tidak menghabiskan waktu berjam-jam di depan monitor dan hanya mendapatkan notifikasi ketika harga mendekati level tertentu.

"Alat bantu yang lebih canggih seperti bot bertenaga teknologi AI dapat menyarankan trade atau aset yang berpotensi menguntungkan, memecah sesi trading, dan memberikan umpan balik yang konstruktif dan tidak memihak," katanya.

2. Perincian analisis teknikal dan fundamental

Kar menyebut untuk menganalisis potensi harga aset, investor dapat mempelajari pola teknikal dan konteks ekonomi yang lebih luas di baliknya.

"Dengan kata lain, analisis teknikal dan fundamental harus diterapkan," katanya.

3. Analisis teknikal untuk pemula

Kar menuturkan analisis teknikal menggunakan data harga historis untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.

Ini biasanya dimulai dengan mengidentifikasi tren keseluruhan (baik naik, turun, atau mendatar), diikuti dengan menetapkan level kunci di mana harga mungkin berbalik atau berkonsolidasi: support dan resistance.

Analisis teknikal bertindak sebagai titik harga yang signifikan di mana trader mengharapkan harga aset, misalnya, untuk berhenti atau berbalik, sehingga menjadikannya penting untuk merencanakan titik masuk dan keluar.

"Berbagai indikator seperti Moving Averages (MA), Relative Strength Index (RSI), Bollinger Bands, dan Average True Range (ATR) juga diterapkan untuk mengonfirmasi tren atau level, serta lebih baik memprediksi arah dan target harga potensial," ungkap Kar.

Untuk menghindari kebingungan, para pemula dapat mengandalkan level support dan resistance hanya untuk mengidentifikasi target harga potensial, dan dengan demikian, menentukan titik masuk dan keluar.

Banyak yang menggunakan berbagai strategi trading, yang didasarkan pada ekspektasi bahwa harga akan memantul dari level support dan resistance yang telah ditetapkan.

3. Analisis fundamental untuk pemula

Kar melanjutkan invetor harus melakukan analisis fundamental mengevaluasi faktor ekonomi yang lebih luas, seperti suku bunga, inflasi, kebijakan fiskal, dan peristiwa geopolitik.

Faktor-faktor ini memengaruhi nilai aset: misalnya, penguatan nilai tukar USD sering kali memberikan tekanan ke bawah pada komoditas yang dihargakan dalam dolar, seperti emas.

4. Pendekatan analitis gabungan

Kar menyebutkan menggabungkan analisis teknikal dan fundamental memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kondisi pasar, meningkatkan akurasi analisis harga. Analisis teknikal berfokus pada pola harga historis dan indikator statistik untuk memprediksi pergerakan harga potensial.

Analisis fundamental mengevaluasi faktor ekonomi yang lebih luas, seperti tingkat inflasi, peristiwa geopolitik, dan perubahan kebijakan moneter, yang dapat meningkatkan atau menurunkan harga aset. Menggabungkan keduanya memungkinkan trader melihat gambaran yang lebih luas dan mempertimbangkan semua faktor yang berpotensi mempengaruhi nilai aset.

"Contohnya, jika analisis teknikal menunjukkan bahwa emas mendekati level support, trader dapat melakukan aksi beli jika harga berbalik arah dari level tersebut," tutur Kar.

Kar mengingatkan bahwa trading melibatkan risiko dan mungkin tidak cocok untuk semua kalangan investor.

"Gunakan keahlian dengan bijak serta evaluasi semua risiko terkait sebelum mengambil keputusan investasi," pungkas Kar.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler