Tip Redakan Batuk di Musim Pancaroba, Ada Obat OTC

Minggu, 28 Juli 2024 – 14:34 WIB
Dokter ahli memberikan tip redakan batuk di musim pancaroba, ada obat OTC tanpa resep. Foto dok. Bintang Toedjoe

jpnn.com, JAKARTA - Batuk adalah kondisi umum yang sering terjadi di musim peralihan dari hujan menjadi kemarau atau sebaliknya.

Batuk juga merupakan refleks alami yang berfungsi membersihkan tenggorokan dari lendir atau iritan asing.

BACA JUGA: 3 Pengobatan Alami Ini Bakalan Bikin Batuk Anda Ambyar

"Jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu dan ada gejala kesulitan bernafas lebih baik konsultasi ke dokter," kata dr. Patriotika Ismail, Sp.PD, spesialis penyakit dalam RS EMC Cikarang, Minggu (28/7)

Secara umum batuk memang berfungsi membersihkan tenggorokan dari lendir. Selain itu, juga beberapa kondisi yang memicu batuk lebih sering terjadi.

BACA JUGA: Inilah Jenis-jenis Batuk, Ada yang Disertai Demam dan Nyeri Dada

Tak jarang refleks batuk terjadi karena hal sepele, dari mulai tenggorokan gatal, makanan tersangkut di kerongkongan, sampai ketika minum atau bicara terlalu cepat. 

"Selain tampak sepele, batuk juga bisa jadi gejala penyakit yang lebih serius, makanya harus ada pertolongan pertama meredakannya," ucapnya.

BACA JUGA: Kenali Jenis Batuk Agar Tidak Salah Pengobatan

Dia menambahkan, keluhan batuk menjadi alasan 30 juta kunjungan ke klinik setiap tahun. Dari semua kunjungan itu 40 persen pasien dilanjutkan pemeriksaan ke dokter spesialis. 

Sementara, kasus batuk akut perlu dilakukan perawatan untuk meredakan gejalanya. Namun, untuk sebagian besar jenis batuk, obat batuk over-the-counter (OTC) yang dijual bebas jika dikonsumsi sesuai dosis bisa membantu memberi pertolongan pertama. 

Terutama untuk batuk yang terjadi di momen-momen penting, seperti ketika kita harus berkomunikasi verbal, dan sulit dikendalikan.

Fenomena ini juga terjadi pada Dustin Tiffani, komika kenamaan yang salah satunya kebiasaannya batuk yang sering muncul, yang membuatnya viral dengan sebutan ‘Lord Batuk’. 

“Sudah pernah diperiksa rontgen, ketika dilihat, dokter mengatakan tidak apa-apa,” tutur Dustin di Podcast Warung Kopi (PWK).

Menanggapi hal itu, dr. Patriotika Ismail menyebutkan, batuk yang berlangsung lama, biasanya merupakan gejala dari masalah kesehatan tertentu atau dapat pula disebabkan  lingkungan sekitar. 

Misalnya, paparan polusi, asap rokok, udara dingin, bisa menyebabkan rasa gatal di tenggorokan dan batuk. 

Di musim pancaroba seperti sekarang, batuk dapat berasal infeksi virus pada saluran pernapasan, yang biasa dikenal dengan batuk pilek. 

"Pemicunya bisa berasal dari aktivitas di tempat umum, karena daya tahan tubuh menurun dan suhu udara yang dingin,” jelas dokter Rio, sapaan akrabnya.

Untuk usaha pencegahan, dengan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dan menghindari lingkungan yang bisa memicu batuk. Meskipun di keseharian, belum tentu selalu berada dalam situasi ideal. 

"Ketika mengalami batuk yang berkepanjangan tanpa gejala lain yang menyertai, segera periksa apakah termasuk batuk psikis atau bukan. Bisa juga meminum obat batuk OTC dengan kemasan satu dosis,” jelasnya.

Secara umum, obat batuk OTC mengandung bahan-bahan yang berfungsi mengencerkan dahak, mengurangi batuk, dan mengurangi alergi atau flu penyebab batuk, seperti guaifenesin, dextromethorphan, dan chlorpheniramine. 

Selain itu, obat batuk OTC sekarang juga sudah banyak diformulasikan dengan bahan-bahan yang punya efek meredakan batuk dan menghangatkan tenggorokan, seperti jahe, serta kandungan yang melegakan tenggorokan seperti jeruk nipis dan peppermint.

"Obat batuk OTC juga bisa didapatkan tanpa resep dokter dan mudah ditemukan di gerai minimarket sampai warung terdekat sehingga bisa dikonsumsi kapan saja dan di mana saja," imbuhnya.

Sementara itu dr. Elizabeth Angelina, dokter medis PT Bintang Toedjoe menjelaskan swamedikasi memang bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat batuk OTC, tetapi tetap harus memperhatikan dosis anjuran. 

Formulasi kandungan obat batuk OTC memang dibuat untuk meredakan batuk berdahak maupun kering, dengan mengencerkan cairan dalam batuk berdahak, melawan virus, serta menahan reflek ketika batuk.

"Konsumsi obat yang direkomendasi yakni 3 kali sehari, 1 sampai 2 sachet untuk dosis orang dewasa,” katanya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler