Tips Agar Adtech Tepat Sasaran, Menjangkau Banyak Pengguna Internet

Minggu, 17 Juli 2022 – 12:50 WIB
Tingginya penetrasi internet global yang mencapai 63 persen membuka peluang untuk pasar iklan digital. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Tingginya penetrasi internet global yang mencapai 63 persen membuka peluang untuk pasar iklan digital.

Teknologi pengiklanan (Adtech) pun telah mengejar ketertinggalannya di pasar digital. Tidak hanya itu, Adtech memiliki lebih banyak potensi untuk menjangkau audiens yang belum tersentuh.

BACA JUGA: Sempat Pasang Iklan di Facebook, 3 Penjahat di Bekasi Ditangkap

Country Head Xapads Media Indonesia Edo Fernando menilai terkadang setelah menginvestasikan anggaran pemasaran dan melakukan upaya terbaik masih saja ada masa di mana pengguna akan berhenti berinteraksi bahkan menjadi tidak aktif. Hal ini tentu dapat menjadi masalah bagi pengiklan.

Oleh karena itu, akuisisi pengguna (User Acquisition) dan penargetan ulang (Retargeting) merupakan siklus dari sebuah brand yang harus berjalan beriringan, untuk mendapatkan hasil maksimal.

BACA JUGA: Marak Iklan Judi Online di Internet, Bareskrim Polri Beri Peringatan Keras

"Karena kedua hal tersebut sama pentingnya bagi pengiklan untuk meningkatkan jangkauan dan memori pengguna terhadap sebuah brand,” kata Edo dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu (17/7).

Edo mengajak publik untuk memahami lebih jauh bagaimana cara agar pengiklan dapat memperoleh, menargetkan ulang, dan melibatkan pengguna lebih baik dengan prospek dan ROAS yang berkualitas.

BACA JUGA: Kini Ada Fitur Integrasi Facebook Ads di TokoTalk, Memudahkan Pasang Iklan

Pertama adalah memahami audiens.

Menurutnya, ini adalah langkah terpenting untuk masuk ke dalam kelompok audiens yang diinginkan.

“Karena jika tidak memahami audiens yang ditargetkan dan mencoba untuk menjangkau mereka, maka kita seperti menyelam ke kolam renang tanpa mengetahui bagaimana cara berenang,” jelasnya.

Hal ini termasuk memahami faktor-faktor seperti riwayat pengguna, demografi, dan geolokasi karena komponen-komponen ini membantu pengiklan untuk lebih memahami audiens dan ekspektasi mereka dari sebuah brand.

Kemudian, kata Edo, menjalankan strategi membangun cerita yang disesuaikan untuk mempromosikan brand.

Ini merupakan cara lain yang efektif untuk mendorong “brand awareness” pada audiens yang ditargetkan.

Pesan yang relevan, sudah disesuaikan, tertarget, dan memiliki dampak tinggi secara efektif akan menjangkau pengguna internet dan mendorong mereka untuk terkoneksi dengan sebuah brand pada tahap awal promosi kampanye.

Hal berikutnya yang paling penting adalah menemukan saluran (channel) tepat untuk menampilkan cerita dan pesan kepada pengguna yang tepat dengan cara yang berdampak tinggi, paling menarik, hemat biaya, dan terukur.

Strategi kampanye yang baik akan memastikan ROI, dampak (impact), dan keterlibatan pengguna sepanjang siklus kampanye.

Selanjutnya adalah push notification, yang dapat diartikan sebagai sebuah pesan singkat berdampak besar untuk sebuah brand dengan mendorong pengguna untuk melakukan tindakan yang diinginkan pada kampanye.

Pemberitahuan semacam itu muncul di layar pengguna dan segera menarik perhatian mereka serta mendorong mereka untuk meng-klik pesan tersebut.

"Ini adalah pesan komersial yang disajikan oleh pengiklan yang menggabungkan daya tarik emosional, relevansi dan ketepatan waktu dengan CTA yang efektif kepada audiensnya untuk mempertahankan ataupun menarik audiens dengan kemungkinan konversi," katanya.

Menurut Edo, pengiklan juga perlu melibatkan basis pengguna yang sudah ada. Menargetkan basis pengguna yang sudah ada dapat menjadi sedikit lebih mudah dengan bantuan Retensi Statistik dan “Wake-up Campaigns” daripada memanfaatkan pengguna baru.

"Karena pengiklan lebih mengetahui pilihan pengguna yang sudah ada dan dapat secara efektif menjangkau serta menarik mereka kembali," ungkapnya.

Edo menegaskan dengan “Retention Insights” dan “Wake-up Campaigns”, pengiklan juga dapat membuat keputusan yang tepat mengenai kapan harus mendapatkan pengguna baru dan seberapa efektif mereka untuk dapat melibatkan basis pengguna yang sudah ada.

Sebab, ekosistem periklanan digital berkembang seiring waktu dan membentuk kembali dirinya sendiri di mana persaingan di antara pasar online juga makin memanas.

Dia menambahkan pengguna cenderung menjadi tidak aktif atau beralih ke brand lain dengan berbagai alasan.

"Dengan demikian, menerapkan strategi-strategi di atas dapat membantu pengiklan dalam menganalisis tingkat akuisisi, keterlibatan, dan keterlibatan kembali pengguna dengan lebih baik," tegas Edo. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler