Tips dari Dokter Olahraga Agar Tubuh Tak Mudah Diserang Virus Corona

Sabtu, 28 November 2020 – 23:20 WIB
Warga berolahraga di taman Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/NZ

jpnn.com, PADANG - Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Semen Padang Hospital (SPH) dr. Putra Rizki, Sp. KO menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh agar tidak mudah tertulari virus corona selama masa pandemi ini.

“Latihan fisik merupakan suatu latihan yang direncanakan dengan jenis yang bermacam-macam. Di masa pandemi ini, disarankan untuk melakukan latihan fisik di rumah. Seperti, sepeda statis, joging, kalistek maupun bermacam gerakan fleksibilitas stretching dan juga gerakan-gerakan yang berhubungan dengan penambahan kekuatan,” ujar dokter muda itu.

BACA JUGA: Iman, Aman dan Imun jadi Vaksin Covid-19

Dia menekankan agar latihan fisik dilakukan dengan intensitas sedang saja.

Latihan fisik dengan intensitas sedang dapat merangsang imun yang menjadi benteng bagi diri terhadap penyakit yang masuk.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Ajak Masyarakat Mulai Kenali Vaksin

Ia tidak menyarankan latihan fisik dengan intensitas ringan dan berat.

Intensitas ringan tidak menjamin terciptanya imun tubuh yang cukup untuk melawan virus.

BACA JUGA: Ingat! 3M dan 3T untuk Memutus Penularan COVID-19

Sementara intensitas berat malah dapat menurunkan imun tubuh beberapa jam setelah latihan sehingga menjadi rentan membuat tubuh terkena penularan virus.

Olahraga atau latihan fisik tersebut disarankan dilakukan secara rutin, minimal tiga kali hingga lima kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit sampai 60 menit.

Hal tersebut dilakukan sesuai waktu yang tersedia tiap orang, dapat dilakukan di pagi, siang, sore atau malam hari.

Namun, untuk seseorang yang ingin meningkatkan imunitas tubuh serta vitamin D, maka disarankan untuk melakukan latihan fisik pada pukul sembilan pagi hingga sebelas siang.

Sinar vitamin D dari matahari pagi tersebut didapatkan pada rentang waktu tersebut, tidak terlalu pagi dan belum tengah hari.

Jadi latihan fisik dengan insensitas ringan yang dilakukan pada saat sinar vitamin D masih ada diyakinkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam menjaga kesehatan tubuh.

“Namun, bukan berarti olahraga yang dilakukan seseorang saat siang atau malam hari dilakukan salah, tetapi pastikan untuk tempat melakukannya aman," ujarnya.

"Olahraga pada siang hari terik tidak disarankan karena dapat memicu dehidrasi, sedangkan olahraga saat malam hari juga tidak disarankan karena suasana yang gelap sehingga berisiko mengganggu kesehatan dan membuat tubuh berisiko mendapatkan cedera," katanya.

"Intinya, waktu pelaksanaan olahraga tidak terbatas, tetapi tempat dilakukan yang harus diperhatikan,” pungkas pria yang telah menjadi dokter spesialis olahraga di SPH sejak pertengahan 2020 lalu, setelah bertugas di Rumah Sakit Olahraga Nasional di Jakarta. (*/he/padek)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler