Tips dari Dokter Penyakit Dalam Buat Melawan Covid-19, Termasuk soal Ibadah ke Masjid

Selasa, 01 Desember 2020 – 15:34 WIB
Ilustrasi warga memakai masker. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, PADANG - Dokter Penyakit Dalam di Semen Padang Hospital (SPH), dr Marissa Ariyani SpPD berbagi tips melawan Covid-19.

Dia menyampaikan, selain menerapkan protokol kesehatan saat di luar rumah untuk bekerja atau berbelanja, menjaga gizi yang dikonsumsi keluarga, dan mengubah kebiasaan yang dapat mempengaruhi daya tahan tubuh setiap anggota keluarga juga harus diperhatikan seluruh anggota keluarga.

BACA JUGA: Letjen Doni Monardo: Presiden Ajak Kita Semua Tak Boleh Kendor

Ariyani mengingatkan bahwa menjaga gizi yang dikonsumsi keluarga merupakan hal penting.

Karena hal itu dapat memengaruhi apakah daya tahan tubuh anggota keluarga akan menjadi kuat atau lemah, sehingga virus tidak dapat masuk ke dalam tubuh.

BACA JUGA: Tips dari Dokter Olahraga Agar Tubuh Tak Mudah Diserang Virus Corona

BACA JUGA: Ingat! 3M dan 3T untuk Memutus Penularan COVID-19

"Selain itu, kebiasaan seperti merokok juga dapat memengaruhi kerentanan tubuh terhadap Covid-19," ujarnya seperti dikutip dari Padek.

Menurutnya, seorang perokok lebih rentan terkena virus Covid-19 daripada orang yang bukan perokok, karena perokok memiliki kekuatan paru-paru yang lebih lemah dari orang yang tidak merokok diakibatkan dari zat yang terkandung dalam rokok.

Selain itu, ia menjelaskan tentang apakah masyarakat memang sudah bisa untuk beribadah di masjid.

Dokter Ariyani menjelaskan bahwa tidak masalah jika masyarakat ingin pergi salat ke masjid asalkan wajib memperhatikan hal seperti menggunakan masker, masjid harus dirawat kebersihannya, berwudu dengan benar.

Jika ingin ke masjid, pastikan tubuh berada dalam kondisi prima, karena jika tidak, seseorang bisa berada dalam kondisi menyebarkan atau tertulari Covid-19.

Ia juga menambahkan, bagi tiap anggota keluarga yang keluar rumah untuk pergi bekerja, ada berbagai hal yang harus diingat seperti menjaga jarak jika di keramaian, ruangan tidak penuh, tidak lebih dari satu jam dalam ruangan dan menghindari menyajikan makan dan minum.

“Usahakan hanya 50 persen orang yang berada di dalam ruangan. Kemudian jangan menyajikan makanan atau minuman saat berkumpul karena hal itu dapat membuat orang mengobrol saat menikmati hidangan," katanya.

"Usahakan tidak duduk berhadapan, kemudian usahakan bawa peralatan makan sendiri. Makan siang di tempat yang sepi ketika buka masker untuk makan tidak ada orang lain di sekitar kita,” imbuhnya.

Dokter Ariyani mengingatkan untuk menjaga kekebalan daya tahan tubuh dengan memperhatikan apa yang dimakan.

Menurutnya, infeksi COVID-19, dari 80 persen orang yang terinfeksi memiliki gejala ringan maupun sedang, sementara 20 persen lagi memiliki gejala berat.

Bisa jadi seseorang memiliki kekebalan tubuh yang bagus, tetapi bukan jaminan orang di lingkungannya punya kekebalan tubuh yang sama juga.

Karena itu, perlu untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan konsumi makanan yang mengandung vitamin A, E, Zinc dan vitamin C.

“Jika kekebalan tubuh bagus, maka virus juga akan susah masuk dalam tubuh," katanya.

"Ibu-ibu di rumah tolong perhatikan konsumsi setiap anggota keluarganya. Jaga asupan gizinya agar tubuh menjadi kuat dan tidak lemah tertulari COVID-19,” tuturnya. (*/he/padek)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler