jpnn.com, JAKARTA - PANDEMI corona membuat semua orang dan pengusaha memutar otak bagaimana caranya bertahan hidup.
Bisnis startup dianggap sebagai salah satu konsep bisnis yang mampu bertahan karena jeli melihat perubahan.
BACA JUGA: Pangkas Layanan, Cara Startup Bertahan saat Krisis Â
" COVID-19 banyak tantangan, pendiri startup mengatasinya dengan ketangkasan, inovasi dan ketangguhan," kata Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf, saat jumpa pers virtual Google Startup Accelerator, Kamis.
Startup dinilai memberikan ide-ide yang segar dalam menjawab masalah yang muncul.
BACA JUGA: Gojek Xcelerate Bawa 11 Startup Sukses di Masa Pandemi
Apalagi di masa pandemi ini, perusahaan rintisan juga dituntut untuk bisa bergerak lebih cepat.
Berbicara di acara yang sama, CEO Hacktiv8 Indonesia, Ronald Ishak, salah satu peserta program Google Startup Accelerator di Asia Tenggara, menyarankan kepada orang-orang yang ingin memulai startup agar membuat tim yang tepat.
BACA JUGA: Startup Onlinefresh.id Manfaatkan Peluang di Tengah Pandemi Covid-19
" Mulai lah dengan orang-orang yang tepat," kata Ronald.
Setelah itu, startup harus mengetahui produk atau layanan seperti apa yang diinginkan konsumen.
Hal yang penting untuk dilakukan juga menurut Ronald adalah buat pengeluaran sekecil mungkin.
" Kebanyakan startup gagal karena tidak mampu melakukan sesuatu dari ketiga hal itu," kata Ronald.
CEO Kata.ai, Irzan Raditya memberikan pandangan yang berbeda bagi mereka yang ingin membangun startup, yaitu mencari "niche" dan mulai dengan pasar yang kecil.
" Namun, selalu prioritaskan untuk menyasar pasar yang besar," kata Irzan.
Startup juga harus menemukan satu masalah utama, atau besar, untuk dipecahkan.
Strategi untuk memecahkan masalah tersebut bisa berubah seiring dengan waktu berjalan, trend maupun persaingan di pasar.
" Namun, temukan masalah besar untuk dipecahkan," kata Irzan.
Setelah itu, startup bisa fokus untuk menemukan produk yang cocok dengan pasar melalui validasi ke pengguna.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany