jpnn.com, JAKARTA - DAGING kambing bisa menjadi tambahan yang lezat, sehat, dan terjangkau untuk dapur Anda.
Namun, tidak bisa disangkal, daging kambing tidak sering dimasak seperti ayam atau daging sapi.
BACA JUGA: 4 Cara Mencegah Sakit Gigi Setelah Makan Daging Kambing
Jika dilakukan secara tidak benar, maka daging kambing bisa jadi makanan berlemak dan keras.
Jika dilakukan dengan benar, daging kambing bisa menjadi salah satu daging paling enak di planet ini
BACA JUGA: Daging Sapi atau Kambing, Mana yang Kolesterolnya Tinggi?
Seorang praktisi kuliner, Gwen Winarno menjelaskan, biasanya masakan yang diolah dengan minyak goreng cenderung mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi.
Menurutnya ada alternatif lain untuk mengolah daging ke dalam masakan yang lebih sehat.
BACA JUGA: Makan Daging Kambing Bikin Hipertensi?
" Walaupun lebih sehat, Anda tetap perlu memerhatikan porsi, frekuensi, dan cara memasak daging kambing maupun daging sapi," kata Gwen, seperti dilansir laman Genpi.co.
" Mengolah makanan yang tidak tepat justru akan menghilangkan manfaatnya," ujar Gwen.
Menurutnya, dalam mengolah daging kambing, sebaiknya tidak diolah dengan cara digoreng dan dibakar.
Karena bisa menambah kadar lemak jahat. Olah daging kambing dengan cara dikukus atau direbus agar lebih sehat.
" Batasi juga jumlah asupan daging kambing, yaitu hanya sebanyak 1-2 porsi setiap minggunya," imbuhnya.
Tidak hanya itu, sebaiknya daging kambing tidak dikonsumsi secara berlebihan atau terlalu sering.
Daging kambing merupakan salah satu sumber lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh jika dikonsumsi berlebihan.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa