jpnn.com, JAKARTA - Metode pembelajaran di masa pandemi COVID-19 yang banyak dijalankan secara daring cenderung membosankan bagi peserta didik.
Hal itu dikatakan Psikolog dari Yayasan Heart of People, Yohana Theresia, M.Psi dalam kegiatan webinar bertema Menstimulasi Motivasi Belajar Anak di Era New Normal pada Sabtu 10 Juli 2021 yang diadakan oleh Faber-Castell.
BACA JUGA: Dokter Juwalita Menjelaskan Kandungan Nutrisi Air Kelapa, Jangan Kaget ya
“Metode daring tentunya menjadi tantangan sendiri bagi kita semua yang terlibat di pendidikan dan parenting,” kata Yohana Theresia.
Dijelaskan, banyak kasus yang ditemui di lapangan menunjukan adanya indikasi penurunan motivasi dalam belajar anak.
BACA JUGA: Mengapa Dokter Louis Ditangkap? Ini Penjelasan Kombes Ahmad Ramadhan
Hal itu tidak lepas dari banyak faktor di antaranya keterbatasan penguasaan gawai di kalangan pengajar, materi pembelajaran yang kurang variatif dan menarik, kurangnya kontrol penggunaan gawai oleh anak, hingga intervensi yang salah dari orang tua.
Jika motivasi belajar turun, lanjutnya, sangat berpengaruh ke banyak aspek lainnya, yakni level pemahaman, kreativitas, produktivitas, dan tentunya hasil pencapaian pembelajaran itu sendiri.
BACA JUGA: Lihat, Penampakan Dokter Louis, Begini Reaksinya saat Dicecar Pertanyaan oleh Wartawan
Untuk membantu meningkatkan motivasi belajar anak, orang tua setidaknya dapat menerapkan 8 tips.
Harus diketahui, motivasi itu dapat dibangun dari 2 sumber, yakni intrinsik (internal) dan ekstrinsik (eksternal).
Tips membangun motivasi tersebut yakni diantaranya:
Orang tua harus ikut terlibat, orang tua juga diminta untuk sering mendengar, orang tua dapat membantu anak untuk memutuskan dan memahami dengan segala bentuk konsekuensi yang ada, orang tua juga harus belajar memahami kondisi si anak.
“Hal ini kadang yang jarang ada, karena orang tua kurang paham/sensitif dengan apa yang terjadi, terutama saat anak bosan belajar,” ujar Yohana.
Orang tua dapat memberikan penghargaan/reward bagi anak jika anak mencapai sesuatu yang telah disepakati sebelumnya, misalkan prestasi baik maupun hal-hal lainnya.
Terkait pemberian penghargaan atau reward menurut Yohana, tentunya harus juga disesuaikan dengan kebutuhan dan bermanfaat, salah satunya yang cocok yakni berupa kebutuhan dan alat belajar bagi si anak itu sendiri.
Sementara itu, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Lilyana Ang menambahkan bahwa bentuk penghargaan berupa pemenuhan kebutuhan dan alat belajar bisa menjadi pilihan tersendiri bagi orang tua dalam memotivasi anak agar kembali bersemangat dalam belajar meski di rumah saja.
Salah satu kebutuhan sekolah yang dapat diberikan kepada anak, di antaranya berupa produk tas belajar/sekolah.
“Di mana tas akan sangat membantu anak untuk bisa merasakan kembali suasana belajar yang ada di sekolah.”
Tas belajar/sekolah juga harus disesuaikan dengan isu perkembangan si anak, dari fase Separation Anxiety yang kerap muncul di usia PAUD & TK, lalu fase kemandirian, dan produktivitas di usia Sekolah Dasar, hingga pencarian identitas pada usia remaja dan dewasa.
Lily mengatakan, tas Faber-Castell telah dibuat berdasarkan hasil riset yang melatari fase-fase dalam perkembangan seorang anak, serta dengan memasukkan saran dari ahli kesehatan tulang, guna memastikan kesehatan penggunanya.
Selain itu, Tas Faber-Castell juga sangat ramah lingkungan karena bebas PVC yang dapat menyebabkan karsinogenik (pemicu kanker).
Penggunaan PVC oleh Badan Kesehatan Dunia sudah dikategorikan sebagai plastik paling beracun dan sangat susah diurai.
“Namun banyak di antara kita belum sadar dengan bahaya senyawa yang dibentuk Vinil Klorida (H2C=CHCl) tersebut, di mana PVC banyak terdapat di kehidupan manusia, di antaranya pipa air, pintu toilet, kemasan makanan hingga mainan dan tas anak.”
Dikatakan, Faber-Castell mengusung penggunaan non-PVC dalam produk tas, hal ini untuk melindungi konsumen dari bahaya yang ada di PVC.
Saat ini, lanjutnya, tas Faber-Castell telah tersedia di official store Faber-Castell di Tokopedia, Blibli, Bukalapak, Lazada serta toko tradisional market maupun modern market terdekat. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad