Tips untuk Orang Tua agar Bisa Mengajar Anak PAUD di Rumah

Selasa, 05 Mei 2020 – 05:00 WIB
Ilustrasi kegiatan bersama anak saat work from home dan belajar di rumah. Foto : Instagram Hafiz Priyotomo

jpnn.com, JAKARTA - Selama masa pandemi corona ini, banyak orang tua mengeluh stres menghadapi anak-anak usia dini yang mulai bosan di rumah.

Anak-anak PAUD yang belajar di rumah semakin sulit diatur seiring dengan kebosanan yang melanda karena tidak diperbolehkan keluar bertemu teman-temannya.

BACA JUGA: Orang Tua Jangan Lupa Mendidik Anak-anak PAUD Selama Pandemi Corona

Untuk itu, orang tua perlu kiat-kiat khusus dalam mengajar dan menghadapi anak-anak PAUD di rumah.

Kiat ini salah satunya disampaikan Wiwin Sukaesih, Bunda PAUD Soga Indah Jakarta Selatan dalam diskusi webinar yang digelar Tanoto Foundation bekerja sama dengan Koalisi PAUDHI Nasional dan ChildFund Internasional.

BACA JUGA: Icando, Aplikasi Belajar untuk Murid dan Guru PAUD

Wiwin mengakui banyak menerima keluhan para orang tua murid PAUD saat kegiatan belajar di rumah.

"Minggu pertama dan kedua belum ada keluhan, nah minggu ketiga dan keempat orang tua mulai mengeluh karena anak mulai bosan di rumah. Keluhan ini disampaikan di grup WA kami," kata Wiwin.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Jokowi Kesal, Sri Mulyani Buka Data Menyedihkan, Korban PHK Mau Jual Ginjal

Menurut Wiwin, saat-saat seperti ini, orang tua mau tidak mau memang harus turun tangan mengembalikan mood anak dalam kegiatan belajar di rumah. Dia mengatakan, orang tua bisa ambil bagian dalam mengerjakan tugas anak-anak PAUD.
Sebagai guru, kata Wiwin, dia sengaja memberi tugas pada murid dengan media yang mudah sehingga orang tua tidak harus mencari keluar rumah.

"Kami memberi kegiatan di rumah pada anak tapi dengan media yang ada dan orang tua ikut di dalamnya. Kalau orang tua yang sudah biasa ikut kegiatan parenting, mereka pasti akan lebih santai menangani anak-anak di masa seperti ini karena mereka terbiasa melakukan berbagai hal bersama anak," imbuh Wiwin.

Salah satu hal lagi yang dilakukan Wiwin untuk membantu orang tua adalah dengan memberitahukan kegiatan pada anak lewat voice note dan dikirim ke grup WhatsApp.

"Ada anak tidak mau mendengarkan mamanya karena berpikir mamanya bukan guru, karena itu saya selalu memberi pesan lewat voice note agar anak-anak tahu ooh ini yang bicara dan memberi tugas, ibu gurunya sendiri," lanjut Wiwin.

Narasumber lainnya yang berbagi cerita dan tips untuk mengajar anak PAUD dalam diskusi tersebut adalah Hafiz Priyotomo. Hafiz adalah perwakilan orang tua murid di TK Rumah Cita Yogyakarta.

Hafiz yang juga seorang karyawan kantor mengakui bekerja dan belajar di rumah memang ada tantangan tersendiri. Di sisi lain dia senang karena bisa memiliki banyak waktu dengan anak dan istri. Namun, di satu sisi dia harus fokus bekerja dari rumah.

"Kesenangannya hanya sesaat, saat kerja dari rumah saya harus kejar target, video call meeting, saya mulai stres, istri juga sambil kerja usaha kuliner sehingga sibuk, anak akhirnya tanpa disadari mulai ikut stres karena situasi ini, ditambah tidak bisa bertemu teman-teman karena takut virus," kata Hafiz.

Melihat munculnya stres pada anaknya, Thole ini, Hafiz akhirnya mendiskusikan dengan istrinya untuk membuat kesepakatan membagi waktu.
Selain itu dia juga mengajak anaknya bersepakat dalam pembagian waktu tersebut.

"Kami buat kesepakatan, kapan bapak kerja kapan selesai kerja, kapan ibu kerja dan selesai, kemudian kapan Thole bermain dan belajar," tutur Hafiz.

Selain itu, dia dan istri juga bersepakat untuk mengolah emosi dan tidak menunjukkan rasa stres serta amarah pada anak.

"Kami sepakat tidak memunculkan stres kecemasan, ketakutan dan emosi negatif lainnya di hadapan anak. Jadi anak bisa melihat, semua kondisi dalam keadaan baik-baik saja sehingga tidak perlu ikut stres," paparnya.

Berbagai kegiatan juga dilakukan Hafiz dan istrinya bersama anaknya di rumah. Sang istri yang memiliki usaha kuliner mengajak anaknya untuk sesekali terlibat membuat makanan kecil bersama sambil berbincang sehingga anak tak kesepian.

Setiap pagi dia dan anaknya berjemur. Anak diperbolehkan sampai pagar rumah untuk melihat keadaan di luar sembari berjemur dan menyapa tetangga.

"Kalau bapak kerja, anak bisa menemani di sampingnya sambil main Lego," tambahnya.

Soal penugasan dari sekolah anaknya, Hafiz juga berdiskusi dengan guru dan orang tua lainnya melalui grup WhatsApp. Dia juga mengusulkan beberapa kegiatan yang dirasa cocok untuk anaknya.

Hafiz tidak segan menyanggah jika penugasan guru, dianggapnya kurang sesuai dengan yang dikerjakan sesuai kemampuan anaknya. Dia berusaha mencari ide lain yang sejalan dengan penugasan sang guru.

"Waktu itu ada tugas apa perbedaan sekolah swasta dan negeri. Nah menurut saya anak-anak belum tahu membedakan itu, karena itu saya minta gurunya agar anak saya mengerjakan apa saja yang dilihatnya saat mengunjungi sekolah-sekolah lain. Jadi kami berdiskusi dengan guru apa yang sebaiknya bisa dikerjakan anak. Dalam grup WA itu kami berdiskusi, saling menyemangati, diskusi hal-hal lain tidak hanya hal yang serius, bercanda-canda juga sehingga komunikasi antara orang tua dan guru juga terjalin dengan baik," kata Hafiz.

Dia berpesan sesulit apapun keadaan saat ini, orang tua mau tidak mau harus bisa mengajak anak berdiskusi dan turut serta mengolah emosi anak agar tidak stres selama belajar di rumah saja. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler