jpnn.com, PALEMBANG - Seorang gadis ayu bernama Dwi Komariah, 21, warga Jalan Faqih Usman kelurahan 4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang terpaksa mendatangani SPKT Polrestabes Palembang.
Ditemani kuasa hukumnya, Dwi mengadu kepada petugas, bahwa ia sudah menjadi korban penipuan oleh kekasihnya sendiri, AP.
BACA JUGA: Tim Forensik Ungkap Hasil Visum Gadis Berparas Cantik yang Tewas di Penginapan, Oh Ternyata
Di mana ia akan datang bersama keluarganya untuk menentukan hari pernikahan sembari memberikan biaya pernikahan yang dijanjikan sebesar Rp20 Juta.
“Kami ini sudah panjar, dari biaya makanan katering dan lain-lain, tetapi sampai saat ini keluarga dan calon suami saya tidak datang-datang,” ungkapnya.
BACA JUGA: Gadis Berparas Cantik Itu Pamit dari Rumah untuk Interview, Begini Penjelasan Adik Kandungnya
Sedangkan AP calon mempelai pria tidak bisa dihubungi, setiap dihubungi teleponnya tidak pernah diangkat, jadi seolah-olah keluarga kami dipermainkan.
“Ya sampai saat ini tidak ada respon dari dia maupun keluarganya, sedangkan untuk biaya apa-apa keluaga saya sudah memberikan panjar,” kesalnya.
BACA JUGA: Minimalisir Penipuan Siber, Baca Nih Saran dari Analis
Di mana AP ini menjanjikan akan melangsungkan pernikahan pada 7 Juni 2020 yang lalu, namun sampai bulan Juli ini AP tak kunjung datang.
Atas kejadian tersebut, Dwi didampingi Kuasa Hukumnya Anugerah SH melaporkan kejadian tersebut, ia berharap agar pelaku dapat mempertanggung jawabkan atas ulahnya.
“Saya bersama pengacara saya berharap agar pelaku cepat ditangkap dan diproses secara hukum atas ulahnya yang sudah memalukan keluarga saya,” tutupnya.
Sementara itu, Ka SPKT Polrestabes Palembang AKP Heri, Senin (6/7/2020) membenarkan anggotanya sudah menerima laporan dari korban penipuan.
BACA JUGA: Info Terkini dari Polisi Soal Tewasnya Gadis Berparas Cantik di Bawah Ranjang Kamar Penginapan
“Benar laporan sudah kami terima, di mana korban dijanjikan untuk dinikahi, namun sampai saat ini terlapor tidak ada iktikad baik untuk datang, laporannya segera kami limpakan ke unit reskrim untuk diproses,” tutupnya.(jal)
Redaktur & Reporter : Budi