Tiru Singapura, Pemprov DKI Jakarta Bakal Bangun Pulau Sampah

Jumat, 17 Mei 2024 – 06:26 WIB
Ilustrasi sampah. ANTARA/Azmi Samsul Maarif

jpnn.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta berencana membangun fasilitas pengolahan sampah ramah lingkungan di Teluk Jakarta atau wilayah lautan Kepulauan Seribu.

Hal tersebut dilakukan dalam upaya mengatasi keterbatasan lahan untuk tempat pemrosesan akhir sampah di Jakarta.

BACA JUGA: Heru Dianggap Layak Jadi Gubernur Jakarta 2024

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta mengkaji rencana itu bersama para aktivis lingkungan dan akademisi agar dapat menentukan konsep pembangunan fasilitas ramah lingkungan tersebut.

Kepala DLH Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan Jakarta harus memiliki fasilitas pengolahan sampah ramah lingkungan yang mampu menampung dan mengolah sampah dalam volume yang lebih besar.

BACA JUGA: PDIP Berpeluang Usung Seno di Pilgub DKI Jakarta

“Untuk memenuhi kebutuhan hingga 50 tahun ke depan,” kata Asep dalam keterangannya, Kamis (16/5).

Selain mengolah sampah, fasilitas pengolahan sampah ramah lingkungan tersebut juga akan dilengkapi tempat menampung lumpur dari hasil pengerukan 13 sungai.

BACA JUGA: Heru Budi Perintahkan Jajaran Tertibkan Juru Parkir Liar di Minimarket

Dia berharap, nantinya bisa terbentuk pulau-pulau kecil dari hasil proses tersebut yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

“Pulau tersebut nantinya bisa dikelola Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta,” jelasnya.

Asep juga menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta terus berinovasi dalam mengelola sampah dari hulu hingga ke hilir.

Salah satu solusi jangka panjang adalah membangun fasilitas pengolahan sampah ramah lingkungan di luar daratan.

“Konsep ini sebenarnya sudah dicetuskan pada 2012. Saat ini, sudah ada dua negara yang sukses membangun fasilitas pengolahan sampah di pulau kecil dan bisa dijadikan contoh oleh Jakarta,” bebernya.

Menurutnya contoh pertama, di Pulau Semakau, Singapura. Pulau tersebut merupakan hasil pengolahan sampah di incineration plant dengan prinsip waste-to-energy (WTE). Mereka melakukan reklamasi dari abu sisa pembakaran sampah.

Selanjutnya di Maladewa yang mengolah sampah yang dihasilkan di pulau besar dan diangkut ke pulau kecil yang khusus disiapkan untuk mengelola sampah menggunakan tongkang.

“Kedua negara tersebut bisa dijadikan best practice dalam upaya pengelolaan sampah standar global. Karena, sama-sama kita ketahui bahwa Singapura unggul dari aspek ekonomi dan Maladewa unggul dari sektor pariwisata yang berkelanjutan,” tutupnya. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler