jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Forum Honorer Kategori Dua Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih kembali mengingatkan pemerintah dan DPR RI bahwa mereka bukan magnet politik.
Jadi jangan seenaknya tebar pesona di hadapan honorer K2 yang jumlahnya mencapai sekitar 400 ribu, hanya untuk kepentingan politik tertentu. Sementara, nasib honorer K2 tidak jelas kapan akan diangkat menjadi CPNS.
BACA JUGA: Kalau Semua Honorer Diangkat CPNS, Jebol APBN!
Dia juga menegaskan, honorer K2 tidak menuntut pemerintah tapi minta dihargai pengabdiannya.
"Orang yang baru mengabdi setahun dua tahun sudah dihargai, kok kami yang belasan hingga puluhan tahun malah dibiarkan," kata Titi kepada JPNN, Rabu (17/1).
BACA JUGA: Jangan Sampai Honorer Bodong Diangkat jadi CPNS
Dia mengaku sudah capek meminta kepada pemerintah agar diangkat menjadi CPNS.
Hati mereka sakit ketika Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur lima kali tidak hadir dalam rapat pembahasan revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.
BACA JUGA: Totok Bilang Pemerintah Setuju Honorer K2 jadi CPNS
Revisi UU ASN diharapkan mengakomodir ketentuan pengangkatan honorer K2 menjadi CPNS.
Pemerintah, lanjut Titi, tidak ada itikad baik. Mereka terus menghindar, tapi tenaga honorer terus dipakai dengan gaji yang sangat rendah.
"Tolong bapak-bapak pejabat, kalau kami tidak layak, pecat kami. Jangan karena kekurangan pegawai, kalian gunakan tenaga kami. Giliran ada rekrutmen, ambil tenaga baru," ujar Titi dengan suara bergetar. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekan Depan MenPAN-RB Dipastikan Hadir Bahas Revisi UU ASN
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad