jpnn.com - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kaya akan pulau-pulau kecil yang indah nan eksotis. Salah satunya adalah Pulau Ketawai.
PULAU Ketawai terletak di ujung utara Kabupaten Bateng. Luasnya sekitar 28 hektare dan berjarak sekitar 6 mil laut perjalanan dari Desa Kurau, Kecamatan Koba. Wisata yang ditawarkan sangat beragam. Mulai snorkeling, diving, fishing, hingga wisata pantai.
BACA JUGA: Air Terjun Moramo, Keindahan Alam Mengaliri Puluhan Tingkatan
Namun, pulau itu paling terkenal dengan keasriannya. Ketika kali pertama menjejakkan kaki di pulau tersebut, wisatawan akan disuguhkan dengan kejernihan air laut yang tiada duanya. Ikan-ikan kecil yang berenang di sekitar dermaga apung di bibir pantai pulau itu pun terlihat jelas.
Pasirnya juga putih dan lembut. Apalagi, saat matahari terbit atau tenggelam, keindahan pantai di Pulau Ketawai itu kian terlihat eksotis.
BACA JUGA: Boleh Meniru asal Produksi Dilakukan di Koeln
Para wisatawan pun bisa berkeliling di pulau tersebut dengan menggunakan perahu motor yang memakan waktu sekitar 45 menit. Selain itu, ketika baru berkunjung, para pencinta snorkeling dan diving biasanya selalu ingin berkunjung kembali ke Pulau Ketawai.
Hal itu disebabkan keindahan bawah laut Pulau Ketawai dengan karang-karang yang masih alami. Satu lagi fenomena langka yang tidak akan pernah didapatkan para wisatawan, yakni titik penyelaman di bangkai kapal yang tenggelam.
BACA JUGA: Pemakainya dari Napoleon hingga Lady Diana
Di Pulau Ketawai, sekitar 200 meter dari bibir pantai, terdapat dua bongkahan besar bangkai kapal yang bertindihan. Bagian ujung bangkai kapal itu terlihat jelas.
Titik tersebut sering menjadi titik penyelaman favorit bagi wisatawan mancanegara. Namun, para wisatawan perlu berhati-hati dan harus didampingi penyelam profesional. Sebab, belum banyak penyelam yang hafal arena penyelaman.
Pulau Ketawai saat ini memang menjadi tujuan liburan akhir pekan wisatawan lokal di Babel. Tidak kurang dari delapan perahu motor nelayan membawa rombongan wisatawan untuk berwisata ke pulau tersebut.
Fasilitas yang dimiliki di pulau itu memang terkesan minim, namun cukup memadai. Yakni, dermaga apung, jetty apung, kamar ganti baju dan bilas air tawar, toilet, serta rumah penjaga pulau. Karena itu, wisatawan yang hendak menginap di pulau tersebut tidak perlu khawatir.
Namun, para wisatawan perlu membawa genset untuk penerangan pada malam. Sebab, di pulau tersebut, memang belum ada penerangan. Genset itu bisa didapat dengan cara menyewa kepada para nelayan di Desa Kurau.
Warga Desa Kurau, Yasir, 33, yang sering menjadi guide bagi wisatawan nasional dan mancanegara yang berkunjung ke Pulau Ketawai menyatakan, minat dan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Ketawai memang sangat beragam. Sebab, banyak wisata yang ditawarkan di pulau tersebut.
’’Saya sering membawa wisatawan di sini. Baik lokal, nasional, maupun mancanegara. Wisatawan lokal dan nasional biasanya berwisata pulau saja. Tetapi, wisatawan mancanegara biasanya snorkeling. Sebab, ada bangkai kapal yang tenggelam di bawah laut yang memiliki nilai eksotis’’ ujarnya kepada Babel Pos (Jawa Pos Group).
Salah seorang wisatawan lokal, Ayu, 21, yang berjumpa dengan Babel Pos menerangkan, dirinya dan rekan-rekannya sengaja berwisata ke Pulau Ketawai karena lautnya bagus dan masih asri. Bahkan, perempuan yang sudah dua kali datang ke Pulau Ketawai itu menginap sehari sebelumnya.
’’Pantai dan alamnya sangat indah. Cuma ada beberapa fasilitas yang perlu ditambah seperti penerangan,’’ ungkapnya. (obh/JPNN/c23/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengunjungi Yunani, Negeri Para Dewa
Redaktur : Tim Redaksi