Tito Janji Sikat Kartel Pangan

Rabu, 03 Mei 2017 – 09:55 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Syarkawi Rauf usai rapat koordinasi dan video conference terkait antisipasi kenaikan harga dan ketersediaan pangan di Mabes Polri, Rabu (3/5). FOTO: Boy/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kesungguhan pemerintah menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan mulai diperlihatkan. Terlebih lagi, persoalan ini juga menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo.

Atas perintah orang nomor satu di Indonesia, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Syarkawi Rauf langsung menggelar rapat koordinasi.

BACA JUGA: Mentan Apresiasi Polri Sikat Kartel Pangan

Selain rapat koordinasi, mereka juga menggelar video conference dari Markas Besar Kepolisian RI, Rabu (3/5).

Video conference itu juga diikuti Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang tengah menjalankan tugas di Semarang, Jawa Tengah. Selain itu, video conference diikuti sejumlah kapolda, kapolres, dinas perdagangan, dinas pertanian, beberapa gubernur, wali kota dan bupati se-Indonesia

BACA JUGA: Mentan: Tidak Ada Alasan Beras Naik

"Ini merupakan perintah Bapak Presiden Joko Widodo saat rapat terbatas beberapa waktu lalu untuk berkoordinasi jelang Ramadan dan Lebaran mendatang. Beliau ingin terjadi stabilitas harga sembako," kata Tito dalam jumpa pers usai rakor di Mabes Polri, Rabu (3/5).

Orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu mengatakan, presiden menginginkan agar jangan ada kenaikan harga yang memberatkan rakyat Indonesia.

BACA JUGA: Mentan Dorong Bulog Beli 5,2 Juta Ton Gabah Petanigir

"Karenanya kami sepakat untuk melakukan koordinasi dan kemudian melakukan video conference," papar mantan Kapolda Papua dan Metro Jaya itu.

Pada prinsipnya, Tito menegaskan, pihaknya akan menjaga agar stok pangan aman. "Persoalan rantai distribusi, spekulan, penimbun, kartel, monopoli dan lain-lain itu kami tangani bersama," kata alumnus Akademi Kepolisian 1987 itu.

Karenanya, Tito menegaskan, perlu adanya kekompakan dan sinergi antara Polri dan kementerian/lembaga terkait.

"Mudah-mudahan sampai Lebaran terjadi stabilitas harga," tegas mantan kepala Detasemen Khusus Antiteror Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu.

Syarkawi Rauf menambahkan, jika di titik-titik distribusi ada tindakan pidana, maka KPPU bersama Polri akan melakukan tindakan tegas. "Kami ingin harga relatif stabil selama Ramadan dan Idul Fitri," katanya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Kirim Tenaga Ahli ke Afrika


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler