jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginginkan adanya perubahan dalam sistem demokrasi Indonesia, khususnya pilkada.
Secara pribadi, dia menilai sistem pilkada langsung yang digunakan saat ini tak efektif. "Setelah 20 tahun (terasa) dampak negatif dari pilkada langsung," kata Tito, Sabtu (31/3).
BACA JUGA: Pilkada Sulsel: Debat Publik Berpotensi Rebut Swing Voters
Dia berharap ada pihak yang mengevaluasi sistem pilkada langsung tersebut. "Ya kalau ternyata banyak manfaatnya, lanjut jalan. Kalau dampak negatifnya lebih banyak, cari solusi yang lain," imbuh dia.
Tito menilai, mayoritas kontestan politik atau calon kepala daerah cenderung melakukan segala cara untuk merebut suara.
BACA JUGA: Waspada, Daerah Ini jadi Rute Favorit Teroris
Salah satu contohnya adalah melontarkan kampanye hitam, kampanye negatif untuk mendegradasi kawan politik.
"Beberapa calon mengatakan siap kalah dan siap menang. Tetapi praktiknya semua maunya siap menang saja," tandas dia. (mg1/jpnn)
BACA JUGA: 6,7 Juta Pemilih Terancam Gagal Ikut Pilkada Serentak 2018
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apresiasi Kapolri untuk Tim Pengungkap 1,6 Ton Sabu-sabu
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan