Waspada, Daerah Ini jadi Rute Favorit Teroris

Kamis, 29 Maret 2018 – 09:49 WIB
Kapolri Tito Karnavian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat disambut di Pos Satgas Pamtas 621 MTG, Aji Kuning, Sebatik Tengah. Foto: Asrullah/Radar Tarakan

jpnn.com, NUNUKAN - Bukan rahasia lagi, Pulau Sebatik adalah rute favorit teroris. Wilayah Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina itu merupakan wilayah dengan sejuta persoalan.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap garis perbatasan di Kaltara sangat panjang. Juga lebih mudah dilalui jika ingin keluar maupun masuk dari Malaysia serta Filipina.

BACA JUGA: Apresiasi Kapolri untuk Tim Pengungkap 1,6 Ton Sabu-sabu

“Sangat banyak permasalahan lintas batas yang terjadi di Sebatik, seperti perdagangan orang, penyelundupan narkoba dan persoalan lainnya,” kata Tito saat mengunjungi Pulau Sebatik, Rabu (28/3).

Tito mengatakan, Sebatik adalah rute klasik teroris. Mayoritas rute Sebatik dilalui untuk menuju Filipina bagian selatan. Ada dua jalur yang menjadi favorit teroris saat ini.

BACA JUGA: Pidato Prabowo Indonesia Bubar 2030, HNW Setuju dengan Tito

Ia menjelaskan, teroris melalui jalur Sebatik akan menempuh perjalanan menyeberang ke Tawau, Malaysia terlebih dahulu. Lalu ke Sandakan dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Tawi-Tawi, Filipina bagian selatan. Jalur yang kedua sering digunakan para teroris adalah di Sulawesi Utara, Kepulauan Talaud dan dapat tembus ke Filipina bagian selatan.

Tito menambahkan, bahwa konflik yang terjadi di Marawi, Filipina belum bisa dikatakan seratus persen telah selesai. Konflik terus berlanjut di Marawi. Di antara yang ditangkap pemerintah Filipina berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).

BACA JUGA: SIMAK! Pesan Kapolri Saat Rakernis Lalu Lintas 2018 di Bali

Selain itu ada yang meninggal dunia akibat konflik tersebut. “Situasi di Marawi belum dapat dikatakan kondusif, karena daerah tersebut hingga saat ini masih sangat favorit bagi para kelompok radikal. Dengan dalih berjihad,” ujarnya.

Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah tetap waspada, karena daerah Sebatik sangat rawan. Pulau Sebatik merupakan pulau yang dibagi dua dengan Malaysia. Sehingga lintas batas di daerah ini masih sangat mudah dilalui.

Jenderal bintang empat itu meminta agar semua pihak dapat mendeteksi jaringan teroris yang kerap memanfaatkan daerah perbatasan sebagai perlintasan.

Jaringan para teroris tidak pernah berubah, bahkan jaringan lain seperti pelaku penyelundupan narkoba serta human trafficking, pelakunya dipastikan tetap sama. “Yang perlu diperkuat adalah kegiatan intelijen, jika ingin mengetahui siapa saja pelaku para jaringan tersebut,” pungkas Tito. (nal/lim/radar tarakan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Beri Sambutan Meriah ke Bu Mega, Begini Alasannya


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler