jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyinggung banyaknya penyelenggara meninggal dunia karena sakit dan kelelahan pada pelaksanaan Pemilu 2019 lalu.
Dia menilai hal tersebut perlu menjadi perhatian penyelenggara untuk membuat perencanaan yang matang pada pelaksanaan Pemilu 2024.
BACA JUGA: Mendagri Diminta Hukum Kepala Desa Pendukung Pak Jokowi
"Perlu melakukan perencanaan yang benar-benar matang pada semua tahapan agar hal itu tidak terulang lagi," ujar Tito dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/4).
Tito juga mengingatkan faktor keamanan sangat penting dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
BACA JUGA: Mendagri Bantah Acara ini Ajang Deklarasi Presiden 3 Periode
Menurutnya, faktor keamanan berarti aman untuk rakyat, penyelenggara Pemilu 2024 serta peserta Pemilu 2024.
"Aman untuk rakyat, belajar dari (Pemilu) 2019, masa kampanye hampir tujuh bulan. Kami melihat ada politik identitas, politik SARA, dan itu rawan," ucapnya.
BACA JUGA: Golkar Tak Mungkin Beda Pendapat dengan Jokowi Soal Jadwal Pemilu 2024
Tito mengatakan menjelang pemilu masyarakat akan terbelah pada pilihan masing-masing.
Dalam ilmu keamanan, setiap perbedaan dan pembelahan mengandung potensi konflik.
"Jangan sampai rakyat berkonflik untuk saling menghancurkan karena adanya perbedaan," katanya.
Selain itu, faktor aman juga penting bagi penyelenggaraan pemilu.
Aman artinya untuk partai politik dan calon anggota legislatif yang jumlahnya mencapai ribuan orang di seluruh Indonesia.
"Kami tidak ingin ada peserta yang terganggu, terancam, apalagi terkena kekerasan," kata Mendagri.
Komisi II DPR RI mengelar rapat kerja bersama Kementerian Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang