Tjahjo: Ini Kondisi yang Perlu Dicermati di Akhir 2015

Senin, 28 September 2015 – 12:11 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, ada sejumlah kondisi yang perlu dicermati menjelang akhir 2015. Kondisi dimaksud bisa terkait faktor global maupun nasional yang karena berpotensi ‎meresahkan masyarakat. Diantaranya terkait menguatnya mata uang dollar Amerika Serikat terhadap rupiah.

Menurut Tjahjo, kondisi yang ada memang tidak hanya menimpa Indonesia, namun juga seluruh negara-negara di dunia.

BACA JUGA: Halah.. Halah.. Pungutan Liar Marak di Kementerian Pimpinan Tjahjo Kumolo

“Akibatnya bagi yang punya utang dalam bentuk dolar AS akan menjerit, apakah itu perorangan, perusahaan, sejumlah pabrik-pabrik. Ini juga akan alami gejolak. Karenanya semoga tahun ini sudah mulai mereda penguatan dolar AS. Karena yang dikhawatirkan masalah PHK (pemutusan hubungan kerja, red) sudah mulai mengancam,” ujar Tjahjo, Senin (28/9).

Kondisi lain yang perlu dicermati pemerintah pusat maupun daerah, kekeringan. Karena hingga saat ini belum dapat ditentukan sampai kapan akan terjadi.

BACA JUGA: Saudi Halangi Akses Pencarian Korban WNI, Ini Permintaan Presiden

Karenanya, menurut Tjahjo, ada sejumlah usaha yang diambil berbagai pihak untuk melakukan impor beras. Sebab akibat kekeringan yang melanda, petani tidak bisa menanam padi sehingga berpotensi ‎mengganggu stok beras di dalam negeri.

“‎Satu tahun ini, sejak pelantikan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, Indonesia belum pernah impor beras. Mudah-mudahan Indonesia tetap pertahankan untuk tidak impor beras,” ujar politisi PDIP Perjuangan ini.

BACA JUGA: Wow.. Wow.. Anggaran Dana Desa Tahun Depan Naik

Menghadapi kondisi-kondisi yang ada, Tjahjo mengingatkan jajaran di bawah Kemendagri untuk dapat bekerja lebih maksimal. Terutama yang bekerja di daerah-daerah, untuk terus mengingatkan pemda. Ia menekankan pentingnya untuk memaksimalkan penyerapan anggaran.

“Tolong ingatkan, masalah penyerapan anggaran baik di provinsi, kabupaten/kota termasuk penyerapan dana desa. Untuk penyerapan tingkat provinsi yang terendah Provinsi Kalimantan Utara,”  ujar Tjahjo.

Tjahjo merasa perlu mengingatkan hal itu, karena dari hasil monitoring, semuanya meyakinkan penyerapan anggaran baik provinsi, kabupaten/kota bisa di atas 80 persen,” ujar Tjahjo.(gir/jpnn)‎

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oyee.. Anggaran Dana Desa 2016 Naik Drastis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler