jpnn.com, JAKARTA - Mendagri Tjahjo Kumolo mengklaim tiga masalah utama yang muncul dalam pelayanan perekaman dan pencetakan KTP elektronik sepanjang 2017, telah dicarikan solusinya.
Disebutkan, tiga masalah besar yang selama ini menjadi kendala dapat diselesaikan dengan baik. Yaitu, pengadaan blangko, pemeliharaan sistem penunggalan data (Annual Technical Support), dan pengadaan lisensi.
BACA JUGA: Mendagri Heran Anies Masukkan Beberapa Ahli dalam Satu Tim
"Masalah tersebut telah teratasi dengan ditanda tanganinya kontrak ATS, pengadaan lisensi dan kontrak pengadaan blangko KTP elektronik pada triwulan keempat di 2017," ujar Tjahjo di Jakarta, Minggu (31/12).
Menurut mantan Sekjen Kemendagri ini, dengan telah ditanganinya masalah yang ada, semua hasil perekaman KTP elektronik telah dapat ditunggalkan dan dicetak pada hari yang sama.
BACA JUGA: Anies Beber 5 Visi dan Misi di Depan Mendagri
Surat keterangan yang selama ini sebagai pengganti tanda identitas, secara berangsur telah dapat diganti dengan KTP elektronik, karena blangko telah tersedia dalam jumlah yang cukup di seluruh Indonesia.
"Bagi daerah yang blangko KTP akan habis, agar segera mengambil ke pusat. Saat ini di Ditjen Dukcapil tersedia 2,7 juta keping blangko," ucapnya.
BACA JUGA: Silakan Saja Anies Ngotot soal Anggaran TGUPP, tapi Ingatâ¦
Kondisi yang ada, kata Tjahjo, membawa dampak positif di berbagai daerah. Ditunjukkan dengan antusiasme masyarakat mendatangi pusat-pusat pelayanan.
Di sisi lain, tampak kegairahan Instansi pelaksana dan berbagai komponen bangsa mendukung kelancaran penyelenggaraan administrasi kependudukan terutama rekam cetak KTP elektronik.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Baswedan Harus Tahu, TGUPP Itu Lembaga Ad Hoc
Redaktur & Reporter : Ken Girsang