TKD Belum Cair, Ratusan Guru SMA / SMK se-Kepri Datangi Kantor Gubernur

Selasa, 12 Maret 2019 – 18:15 WIB
Ratusan guru SMA dan SMK se-Kepri mendatangi kantor Gubernur Kepri, Senin (11/3). Mereka menuntut belum dicairkannya gaji ke-13 dan ke-14 tunjangan kinerja guru. Foto: Jailani / Batam Pos

jpnn.com, BATAM - Ratusan guru SMA dan SMK se-Kepri menggelar aksi demonstrasi di kantor Gubernur Kepri, Senin (11/3).

Mereka menuntut kejelasan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) untuk gaji ke-13 dan 14 tahun 2018 yang belum dibayarkan.

BACA JUGA: Pembayaran Tunggakan Tunjangan Kinerja Guru Madrasah Tunggu Verval BPKP

Dalam orasinya, para guru juga menanyakan TKD bulan Januari dan Februari 2019, yang juga belum diterima. Selanjutnya Tunjangan Profesi Guru (TPG) triwulan IV tahun 2018.

Tak lama ratusan guru ditemui Wakil Gubernur Kepri, Isdianto. Ia menjanjikan akan mencari solusi dan menjadwalkan kembali pertemuan para guru dengan Gubernur, Wakil Gubernur, Sekdaprov Kepri, Kadisdik Kepri, dan DPRD Kepri.

“Hari ini hanya saya dan Kadisdik saja yang ada. Besok Pak Gubernur siap hadir menemui bapak ibu sekalian,” kata Isdianto.

BACA JUGA: Tunjangan Kinerja PNS di 4 Kementerian Naik, Harus Jelas!

Isdianto meminta, agar tidak menggangu proses belajar mengajar di sekolah, pertemuan besok cukup perwakilannya saja yang datang.

“Silahkan tunjuk 20 atau 30 orang saja yang hadir. Saya berani jamin, besok ada solusi masalah ini,” tegas Isdianto.

Roslina, guru SMAN 5 Tanjungpinang mengatakan, kedatangnya hanya menuntut hak yang harus diterima. Dan mempertanyakan kenapa uang tersebut belum cair. Sebab uang itu berasal dari pusat, bukan dari APBD.

BACA JUGA: Dari, oleh, dan untuk Guru

“Kami ke sini mau mendengarkan langsung dan minta solusinya dari Gubernur,” ungkapnya.

Diakui Roslina, sebelumnya sudah ada perwakilan yang mencoba menanyakan ke Pemprov Kepri, namun tidak pernah ada solusi. Sehingga hari ini datang sebagai perwakilan beberapa sekolah yang ada di Kepri.

“Kami merasa dizolimi. Kami hanya menuntut hak yang harus kami terima, karena sudah bekerja. Itu saja!,” pintanya.

Sementara untuk guru yang belum sertifikasi kata Roslina, tunjangan tambahan penghasil (Tamsil) yang biasa diterima satu kali dalam tiga bulan, hingga kini belum dibayarkan.

“Sudah 10 bulan belum dibayarkan,” ungkapnya.

Salah satu guru BK di SMAN 5 Tanjungpinang mengungkapkan, kondisi seperti ini akan berpengaruh kepada guru dan tugasnya dalam mengajar di sekolah, sebab berhubungan dengan masalah ekonomi.

“Dalam memberikan pelajaran juga akan terganggu. Pasti sedih dan kepikiran terus soal bayar cicilan,”tambahnya.

Aslah, guru SMAN 5 Tanjungpinang mengaku sampai sakit memikirkan masalah ini karena anaknya yang kuliah akan mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) dan membutuhkan uang.

“Saya sampai pinjam (uang, red) sana sini. Pusinglah pokoknya,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Guru SMK 1 Tanjungpinang, Simanjuntak mengaku kecewa karena sampai hari ini tunjangan kinerjanya tak kujung dibayar.

Jika cair, uang tersebut untuk membayar kuliah anak. Karena kalau hanya mengandalkan gaji pokok, otomatis itu kurang.

“Makanya kami berharap tunjangan kinerja bulan Februari dan Maret bisa cair,” ujarnya.

Simanjuntak mangaku, semangat mengajar menurun karena kepikiran uang tunjangan yang tak kunjung cair, sementara tagihan banyak yang akan dibayar.

“Gimana nggak kepikiran, cicilan juga banyak yang harus dibayar,” pungkasnya. (cr2)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tukin 120 Ribu Guru PNS Kemenag Ngadat sejak 2015


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler