TKI Asal Semarang Hilang di Gaza

Lima Tahun Gaji Tak Dibayarkan, Dipenjara Karena Dituduh Mencuri

Rabu, 14 Januari 2009 – 01:31 WIB
JAKARTA - Pemerintah hingga kini belum menemukan seorang tenaga kerja Indonesia yang terjebak di tengah pertempuran Hamas-Israel di Jalur Gaza, PalestinaPekerja migran bernama Umi Saodah itu dinyatakan hilang sejak putus kontak dengan mediator Palang Merah Indonesia pada 6 Januari lalu.

’’Semua jalur komunikasi di sana (Palestina, Red) putus

BACA JUGA: Jaringan Teroris Palembang Terancam Hukuman Mati

Pencarian fisik juga tidak mudah untuk dilakukan,’’ ujar Menakertrans Erman Suparno ketika menemui keluarga Umi Saodah di kantornya, Selasa (13/1)
Erman menuturkan, mediator yang dikontak PMI terakhir menemukan pekerja migran asal Tuntang, Kabupaten Semarang, itu berada di penjara Saraya Reform and Rehabilitation Center di Gaza City

BACA JUGA: UU Pilpres Tak Tabrak UUD



Umi mendekam dalam penjara karena dilaporkan majikannya telah mencuri
Kontak terputus setelah 6 Juni pasukan Israel mengosongkan penjara tersebut

BACA JUGA: Pertamina Diminta Talangi BBM

’’Kabar terakhir menyatakan, Umi masih selamat,’’ katanyaDirektur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, Umi diyakini merupakan korban perdagangan manusia

Umi awalnya mendaftar menjadi TKI di negara penempatan Jordania pada 2000Beberapa saat kemudian dia ternyata bekerja di Palestina, yang tidak pernah menjadi negara tujuan penempatan TKI karena potensi konflik bersenjata yang tinggiUmi dikabarkan bekerja kepada keluarga Suhaib Kamal di Jalur Gaza dengan alamat surat PO BOX 1439 Gaza, Palestina.

’’Berdasarkan pembicaraan per telepon dengan keluarganya pada 8 Agustus 2008, tuduhan pencurian yang dilaporkan majikannya itu diduga untuk meloloskan dari kewajiban membayar gaji yang ditunggak selama lima tahun masa kerjanya,’’ terang Anis

Muhammad Yasmin, ayah Umi, mengaku menerima telepon dari Umi pada 8 Agustus laluDalam percakapannya, Umi bercerita bahwa dia tinggal di rumah majikan yang kerap menjadi sasaran bom dan tembak-tembakan’’Saya tidak bertanya kapan dia akan pulang karena takut membebani pikirannya,’’ katanya

Hanafi, paman Umi, meminta pemerintah terus berupaya mencari UmiBila ditemukan, keluarganya meminta agar difasilitasi untuk dipulangkan ke tanah air karena sudah delapan tahun tidak pulangDepnakertrans juga diharapkan meminta pertanggungjawaban PT Amira Prima, PPTKIS yang memberangkatkan Umi Saodah ke Jordania’’Karena Palestina bukan negara penempatan, PPTKIS akan kami mintai pertanggungjawabanKami akan berkoordinasi dengan Polri,’’ kata Menakertrans Erman Suparno.

Dia menambahkan, selain berupaya memulangkan Umi, Depnakertrans melalui Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri berupaya mengecek PT Amira Prima sebagai perusahaan yang memberangkatkan’’Hak-hak Umi sebagai seorang pekerja di luar negeri harus tetap dipenuhiDemikian juga, asuransinya yang dulu diurus oleh yayasan tenaga kerja.’’ 

Menakertrans mengakui adanya beberapa kasus penempatan TKI di luar negara penempatan, terutama di daerah konflik seperti Iraq dan PalestinaNamun, penempatan dilakukan secara ilegal oleh perusahaan ilegal, atau diberangkatkan secara legal, namun penempatannya dipindahkan ke negara secara ilegal’’Kondisi ini juga bisa terjadi akibat kebijakan visa on arrival yang diterapkan di negara lain.’’ (noe/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Diminta Talangi BBM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler