TKI Banyuwangi Tewas Ditembak di Polis Diraja Malaysia

Jumat, 14 Maret 2014 – 12:48 WIB

jpnn.com - BANYUWANGI - Kabar duka kembali menerpa tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi yang bekerja di Malaysia. TKI nahas itu adalah Yohan Aang Agus Prasteyo, 27, warga Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Dia pulang ke kampung halaman hanya tinggal nama kemarin (13/3).

Anak kandung pasangan suami-istri (pasutri) Suprapto dan (alm) Titik itu menemui ajal di Negeri Ringgit setelah terlibat perkelahian dengan polisi Diraja Malaysia. Menurut keterangan Moh. Koim, temannya yang juga bekerja di Malaysia, meninggalnya Yohan dipicu pertikaian. Dua belas hari lalu Yohan bertengkar dengan polisi Malaysia. Saat itu dia membela temannya yang sama-sama menjadi TKI. ''Teman perempuannya hendak ditangkap polisi karena tidak memiliki paspor,'' ucap Koim ketika ditemui di rumah duka kemarin.

Sikap keras Yohan saat membela temannya itu memancing emosi polisi Malaysia. Kontan, petugas tersebut langsung memukul korban. Melihat Yohan dihajar, beberapa rekannya berusaha membantu. Tidak pelak, Yohan bersama dengan lima temannya bentrok dengan dua polisi Malaysia tersebut. Pertarungan pun berjalan tidak berimbang.

Yohan sempat merampas pistol polisi tersebut, tetapi tidak berhasil menembaknya. Sebab, pistolnya tidak bisa digunakan. Lantas, Yohan menikam tubuh salah seorang polisi dengan menggunakan senjata tajam hingga tewas dan yang satunya kritis. Tidak lama kemudian, beberapa anggota polisi datang dan langsung menembak dagu serta dada Yohan. Dia pun terkapar dengan bersimbah darah dan akhirnya meninggal. ''Selain Yohan, ada lagi temannya yang meninggal. Tetapi, saya tidak tahu identitasnya,'' kata Koim.

Kepulangan jenazah Yohan pun terbilang sulit. Sebab, dia tergolong TKI ilegal. Selain itu, dia dianggap bermasalah dengan kepolisian Malaysia. Untungnya, berkat kekompakan teman-temannya di Malaysia dan bantuan KBRI, jenazah Yohan ke­mudian bisa dipulangkan ke tanah air. Jenazahnya sampai di rumah duka di Desa Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, pukul 01.30 kemarin.

''Semua biaya pemulangan jenazah Yohan ditanggung Paguyuban Arek Banyuwangi di Malaysia,'' jelas Suparto. (azi/c1/aif/JPNN/c15/ami)

BACA JUGA: KPK Periksa Wakil Rektor Universitas Indonesia

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asap di Riau Bukan Bencana Tapi Kejahatan Terencana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler