TKN Fanta Adakan Panen Raya Singkong Bersama Petani Pelajar

Kamis, 22 Agustus 2024 – 08:57 WIB
TKN Fanta melaksanakan Panen Raya Singkong di lahan yang dikelola Fanta Village di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Foto: source for jpnn.com

jpnn.com, BOGOR - Tim Kolaborasi Nasional (TKN) Fanta melaksanakan Panen Raya Singkong di lahan yang dikelola Fanta Village di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Hadir dalam kegiatan ini, Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan, bersama dengan para Wakil Komandan yaitu Wawan Sugiyanto dan Mesakh Habary, Koordinator Fanta Nusantara Bagoes Pamungkas dan Koordinator Fanta Easy Brenda Bolang, beserta Tim Fanta Headquarters (Fanta HQ). 

BACA JUGA: Panen Raya Benih Bawang Putih di NTB jadi Langkah Konkret Menuju Swasembada Nasional

Wahyu Syarif Hidayat, Perwakilan Ketua Desa Wisata Benteng menyampaikan Desa Benteng selama ini memang memiliki konsentrasi di bidang pertanian, utamanya petani muda dan kelola dengan konsep agro eco park, lengkap dengan peternakan juga wisata.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Komandan TKN Fanta yang telah hadir di Desa Benteng dan melihat langsung desa ini. 

BACA JUGA: Indonesia Ekspor Perdana 27 Ton Singkong Beku ke Curacao

"Selama ini, kami bekerja sama dengan beberapa kelompok tani dalam mengelola Desa Benteng, salah satunya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang dipimpin oleh Kang Supardi. Insya Allah selanjutnya semakin kuat silaturahmi dan kolaborasi antara Desa Benteng dan TKN Fanta,” kata Wahyu dalam keterangannya, Kamis (22/8).

Sementara itu, Koordinator Fanta Village yang juga merupakan Koordinator Petani Milenial se-Kabupaten Bogor Supardi menjelaskan misi pihaknya saat ini ialah memperjuangkan pangan dan petani. 

BACA JUGA: Bea Cukai Malang Lepas Ekspor Perdana 1,4 Ton Keripik Singkong ke Korsel

"Maka kami juga selama ini selain bertani, kami juga mengupayakan regenerasi petani dengan berbagai pelatihan dan pendampingan. Yang duduk di depan ini petani pelajar yang kita bina,” ucap Supardi.

“Selain itu, setiap hari Rabu juga kami belajar Bahasa Jepang untuk meningkatkan kapasitas adik-adik di sini. Juga ada di antaranya yang telah menguasai Bahasa Korea. Insyaallah, kami berjuang untuk masa depan pangan Indonesia, sebab jika bukan generasi kita, siapa lagi?” tandas Supardi.

Senada, Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan dalam sambutannnya mengapresiasi Supardi yang secara konsisten menggawangi kelompok-kelompok petani muda di Kabupaten Bogor ini.

“Kalau dilihat anak muda sekarang, salah satu problem utamanya adalah lapangan kerja. Data BPS 2017-2022 mengungkapkan bahwa dari lulus kuliah belum tentu bisa kerja di sektor formal, hanya sekitar 13 persen yang lulus dan mendapatkan pekerjaan. Jadi, cepat-cepat lulus S1 tidak serta merta menyelesaikan masalah,” ucap Arief.

Dia menjelaskam pengabdian di sektor formal bukan satu-satunya opsi setelah lulus kuliah, ini ada sektor pertanian yang perlu jadi perhatian. 

"Tadi dalam perjalanan, saya diskusi dengan teman-teman Fanta, indeks pembangunan manusia (IPM) itu, ada tiga dimensi utamanya, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup yang layak. Maka itu tadi, sektor pertanian sebagai salah satu jawaban untuk mendorong standar hidup yang layak bagi Gen Z, mungkin nanti juga Gen Alpha dan seterusnya,” kata Arief.

Lebih lanjut, dia menjelaskan ketahanan pangan harus diurus dari sekarang, bukan nanti sudah krisis baru kelabakan. 

"Kiani dorong bahwa anak muda jangan malu menjadi petani. Petani jaman now kami lihat sudah mulai pada canggih dari ilmunya, juga teknologinya. Ini sektor yang harus jadi perhatian serius untuk ketahanan pangan di masa mendatang,” jelasnya

Dia lantas menyinggunga pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam Pengantar RAPBN 2025 yang menyebutkan anggaran ketahanan pangan direncanakan sebesar Rp124,4 triliun. 

Anggaran ini diarahkan untuk mendukung peningkatan produktivitas, menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan, perbaikan rantai distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan akses pembiayaan bagi petani.

“Sesuai yang telah dirancangkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dalam sinkronisasinya menuju pemerintahan baru, ketahanan panngan menjadi satu dari tujuh strategi kebijakan jangka pendek akan difokuskan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Dia meyakini pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan dan menyempurnakan apa yang telah diperjuangkan selama 10 tahun pemerintahan Pak Jokowi. 

"Fanta Village terus dengan komitmen mencetak petani-petani muda baru, agar regenerasi petani berjalan secara sehat, dan ketahanan pangan terus terjaga,” pungkas Arief.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler