jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Capres - Cawapres Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Inas N Zubir menilai, kubu pasangan Capres Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno tidak siap kalah. Karena itu, kemudian patut diduga pihak-pihak tertentu merancang skenario yang membuat keadaan kisruh.
Misalnya, dengan mendeklarasikan klaim - klaim kemenangan. Padahal, quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan calon presiden nomor urut 01 unggul. Real count sementara KPU juga menunjukkan hal yang sama.
BACA JUGA: Update Real Count KPU Pilpres 2019: Data 26%, Selisih Makin Tebal
BACA JUGA: Keluarga Alumni Universitas Jember Ajak Kubu Jokowi dan Prabowo Menahan Diri
Kemudian, kata Inas, terungkapnya dugaan kecurangan yang bertujuan menguntungkan kubu capres nomor urut 02 di Sumatera Barat, Jawa Barat, Nias dan sejumlah daerah lain, saat pemungutan suara.
BACA JUGA: Pemungutan Suara Ulang, Ternyata Tetap Jokowi - Maruf yang Menang
"Mirisnya, (dugaan kecurangan) itu dilakukan oknum kelompok penyelenggara pemungutan suara yang umumnya pengurus RT dan RW setempat," ujar Inas di Jakarta, Rabu (24/4).
BACA JUGA: Pemungutan Suara Ulang, Ternyata Tetap Jokowi - Ma'ruf yang Menang
BACA JUGA: Keluarga Alumni Universitas Jember Ajak Kubu Jokowi dan Prabowo Menahan Diri
Inas menduga, oknum pelaku sengaja direkrut untuk berbuat kecurangan dengan cara memaksa masyarakat memilih paslon 02 atau mencoblos sendiri kertas suara untuk paslon 02.
Untungnya, kata Ketua DPP Partai Hanura ini, mayoritas rakyat Indonesia tetap menginginkan Jokowi melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua.
"Trennya menunjukan kemenangan Jokowi-Amin. Hal ini terkesan menimbulkan keputusasaan sehingga skenario merebut kekuasaan secara inkonstitusional bukan lagi wacana. Misalnya, dengan cara mengadu domba masyarakat sehingga menimbulkan kaos," pungkas Inas. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat TPS di Kabupaten Indragiri Hulu Bakal Gelar PSU
Redaktur & Reporter : Ken Girsang