TKW Asal Cilamaya Karawang Meninggal Tidak Wajar

Sabtu, 22 Maret 2014 – 22:17 WIB

jpnn.com - KARAWANG - Cati (41), tenaga kerja wanita asal Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon Karawang Jawa Barat, dipulangkan dalam keadaan tidak bernyawa. Korban dinilai meninggal dunia dengan tidak wajar, karena di bagian kepala terdapat luka menganga serta di mulut ada bercak darah.

Ibu beranak dua ini sudah bekerja di Arab Saudi selama 17 bulan sebagai pembantu rumah tangga. Iim Solihin (45) suami korban mengatakan, dia  mendapat kabar dari teman korban yang juga sesama TKW di Arab Saudi.

BACA JUGA: Pemprov Malut Temukan Honorer K2 Bodong

Kabar yang diterima melalui saluran telepon itu menyatakan, bahwa korban sakit darah tinggi dan dalam keadaan koma sudah hampir satu minggu dirawat di rumah sakit.

"Beberapa hari kemudian, saya menerima telepon lagi dari majikannya yang menyatakan istri saya sudah meninggal. Kalau sakit darah tinggi, kenafa perut istri saya dibelah - Ini membuat keluarga saya bingung serta curiga dan meminta di otopsi," kata Iim kepada Pasundan Ekspres, saat ditemui di RSUD Karawang, Jumat (21/3).

BACA JUGA: DPO Kejari Bangil Ditangkap di Balikpapan

Diakuinya, Jumat (21/3) pagi hari, perwakilan Dubes RI di Arab Saudi meneleponnya untuk menyampaikan bahwa perut dibelah sudah biasa.

“Kalau TKW yang sudah meninggal langsung di otopsi, kenapa tidak seizin keluarga dan ini hanya sepihak serta mau enak sendiri,“ kata Iim.

BACA JUGA: Pemprov Malut Utamakan Honorer K2

Seharusnya Dubes RI di Arab Saudi meminta persetujuan keluarga. “Sebagai suami, saya sangat prihatin atas kejadian seperti ini dan pemerintah tidak memperdulikan rakyatnya,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Iim, dia kembali menerima telepon dari salah satu rumah sakit di Arab Saudi untuk menawarkan membeli jantung korban seharga 50.000 Real atau sekitar Rp165 juta.
“Sontak saja saya menolaknya. Walapun kami orang miskin, saya tidak akan menjual jantung istri saya,” tegasnya.

Oleh karena kecurigaan itu, jelasnya, pihak keluarga meminta untuk diotopsi ulang di RSUD Karawang. Sebab, peti jenazah dibuka, di kepala korban ada luka menganga dan di mulut ada bercakan darah serta perut sudah dalam keadaan bekas jahitan dan takutnya organ tubuh korban tidak utuh lagi. (rie/lsm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Titik Panas di Gambut Riau Masih membara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler