jpnn.com - PURWAKARTA – Kabar duka kembali datang dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Lilis Utari bin Saca Ibrahim, TKW (Tenaga Kerja Wanita) asal Purwakarta dikabarkan tewas di tempat kerjanya di Qatar.
Dugaan sementara perempuan berusia 30 tahun asal Desa Darangdan Kecamatan Darangdan, ini tewas dibunuh. Motif pembunuhan hingga kini belum dapat diketahui secara pasti.
BACA JUGA: Pengumuman Data Honorer K2 Bodong Tunggu Pansus
Pihak keluarga belum menerima penjelasan dari pihak berwenang. Kabar terbunuhnya Lilis diterima pihak keluarga dari teman kerjanya di Qatar melalui sambungan seluler pada 9 Pebruari 2014 lalu.
"Sebelumnya kami hanya dikabari Lilis meninggal. Tapi setelah itu teman Lilis menelpon kami, katanya Lilis bukan meninggal biasa atau sakit, tapi meninggal dibunuh. Saat kami tanyakan dibunuh siapa, dia (teman korban) tidak mau menyebutkan," ungkap Eri (67), ibu kandung Lilis saat ditemui di rumahnya, Minggu (23/3).
BACA JUGA: Ada 400 Ribu KTP Ganda di Surabaya
Hingga tadi malam, pihak keluarganya belum menerima kejelasan kapan jasad Lilis akan dipulangkan. Eri mendapat kabar, hingga sekarang jasad anak ketiganya itu masih berada di kamar jenazah rumah sakit di Qatar.
"Kami sangat berharap sekali jasad Lilis segera dipulangkan ke rumah, bagaimana pun caranya," imbuh Eri.
BACA JUGA: Lokasi Bentrok PP-IPK Masih Mencekam
Lilis berangkat berkerja ke Qatar sekitar dua tahun lalu melalui PT BGS di Jakarta. Lilis berani berangkat meninggalkan anaknya yang semata wayang agar bisa membiayai sekolah.
Saat di kampung, Lilis hidup menjanda bertahun-tahun. Saat ini anaknya sudah duduk di kelas II SMP.
"Seharusnya Lilis pada pertengahan tahun 2014 ini pulang. Tapi Tuhan berkehendak lain," ungkap Eri.
Padahal sebelum dikabarkan meninggal, menurut Eri, anaknya itu rutin mengabari keluarga setiap satu atau dua minggu sekali melalui sambungan seluler. Selama di tempat kerja Lilis mengaku telah menikah kembali dengan seorang laki-laki asal Suriah. Suaminya berjanji akan membawanya ke Indonesia.
"Menurut teman Lilis yang mengabari kami, Lilis sebelum meninggal pindah bekerja di salon. Sementara sebelumnya bekerja sebagai PRT. Meninggalnya Lilis hingga kini masih misterius. Apalagi temannya yang di Qatar sekarang sudah tidak bisa dihubungi lagi," paparnya.
Karena keterbatasan informasi, akhirnya keluarga Lilis tidak bisa berbuat banyak. Mereka mengandalkan sponsor yang membawa Lilis berkerja sebagai TKI agar jasadnya segera dipulangkan.
"Hingga sekarang Pak Sahril, sponsor TKI yang katanya sedang mengusahakan kepulangan jasad Lilis melalui perusahaan yang memberangkatnya dua tahun lalu, belum juga memberi kabar kembali," pungkasnya.
Ia pun berharap pemerintah turut turun tangan membantu proses kepulangan anaknya.(sei/din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Bawa Ahmad Dhani dan Al Kampanye di Medan
Redaktur : Tim Redaksi