JAKARTA---Mabes TNI AD menyiapkan tujuh jenderal bintang tiga untuk diusulkan menggantikan Kepalas Staf Angkatan Darat Jenderal George Toisutta yang akan pensiun bulan iniNama-nama itu dibahas serius di Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi ( Wanjakti) Mabes TNI.
"Saat ini yang memenuhi kriteria bintang tiga ada tujuh
BACA JUGA: Nazaruddin dan Istrinya Bisa Dijemput Paksa
Jadi, semuanya berpeluangBACA JUGA: Mahfud MD Nyanyi di YouTube
KSAD Jenderal George Toisutta pernah menyampaikan hal yang sama di Sumenep, Madura, Jawa Timur Kamis lalu (09/06)BACA JUGA: Syamsul Pernah Dirawat di Singapura
Wiryantoro menjelaskan, calon-calon itu merupakan putra terbaik di TNI Angkatan Darat"Tidak bisa disebut siapa yang paling baik karena semuanya baikSemuanya teruji dan profesional," kata jenderal bintang satu ini.
Tujuh nama itu adalah Wakasad Letjen Budiman (alumnus Akabri 1978), Pangkostrad Letjen Pramono Edhie Wibowo (alumnus Akabri 1980), Dankodiklat Letjen Marciano (alumnus Akabri 1978).
Lalu, Kasum Mabes TNI Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo (alumnus Akabri 1976), Rektor Unhan Letjen TNI Syarifudin Tipe (alumnus Akabri 1975), Sesmenko Polhukam Letjen Hotmangaraja Panjaitan (alumnus Akabri 1977) dan staf ahli Panglima TNI Letjen M Noer Moeis (alumnus Akabri 1976). Wiryantoro menjelaskan, untuk pemilihan KSAD adalah hak prerogratif dari panglima tertinggi yakni Presiden SBY"Tidak perlu melalui persetujuan DPR," katanya
Dia berharap, pihak-pihak di luar TNI AD bisa memberi masukan dengan arif dan bijak"Juga, mohon dengan data-data yang akurat ke mediaKemarin saya baca ada anggota DPR salah menyebut usia dan juga salah angkatan," katanya. TNI AD, lanjutnya, berterimakasih jika pergantian KSAD jadi sorotan publik. "Itu tandanya TNI selalu dan semakin dicintai rakyat," katanya
Secara terpisah, Haris Azhar, koordinator LSM yang didirikan almarhum Munir, Kontras (Komisi untuk orang hilang dan korban kekerasan) mendesak calon KSAD harus clear dalam kasus HAM"Kalau kita lihat rekam jejak ke belakang, teutama yang pernah di Kopassus terkait tragedi Timor Leste," kata HarisMeski tidak menyebut nama, komentar ini merujuk pada Letjen Pramono Edhi Wibowo yang pernah menjadi komandan group Kopassus saat peristiwa Timor Leste tahun 1999"Dia juga pernah dicekal masuk AS," lanjut Haris
Peneliti militer Universitas Indonesia Rizal Darmaputera menilai ada tiga nama yang peluangnya menguatYakni, Letjen Budiman, Letjen Pramono dan Letjen Marciano"Ketiganya pernah masuk dalam lingkaran Istana," kata Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia ini
Letjen Budiman misalnya, pernah menjadi sekretaris militer presidenDia juga pernah menjabat sebagai Pangdam IV Diponegoro yang disebut sebagai Kodam "loncatan" untuk karir puncak di lingkup TNI ADSedangkan Pramono, selain kerabat SBY, dia juga punya rekam jejak bagus di KopassusPramono juga pernah menjadi Pangdam III Siliwangi, Kodam legendaris bagi calon petinggi TNI AD
Letjen Marciano juga pernah berada dalam lingkaran IstanaDia pernah menjabat sebagai Komandan PaspampresMarciano juga mantan Pangdam Jaya, Kodam paling strategis di Indonesia"Kuncinya ada pada SBY, apakah akan mempertimbangkan profesionalitas atau cenderung pada kekerabatanKalau opsi dua yang dipilih, tentu Pramono yang paling kuat peluangnya," katanya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pindah RS, Syamsul Ditengok Ical dan Jaksa KPK
Redaktur : Tim Redaksi