jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengapresiasi jajaran TNI Angkatan Laut (AL) yang berhasil menggagalkan penyelundupan manusia yang diduga akan dipekerjakan di Malaysia.
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binwasnaker) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker Haiyani Rumondang, mengatakan, penyelundupan manusia merupakan perbuatan yang sangat tidak manusiawi dan termasuk kategori pelanggaran serius.
BACA JUGA: Kemnaker Terapkan Peran Inkubator Bisnis di Sejumlah BLK Komunitas
"Penyelundupan manusia jelas merupakan pelanggaran serius. Kemnaker tidak pernah ragu untuk menindak tegas pelaku penempatan PMI nonprosedural, baik yang dilakukan perorangan maupun korporasi," ucap Dirjen Haiyani di Jakarta (9/2).
Dia meminta semua kementerian, lembaga, dan pemda agar bersatu untuk turut mencegah dan memberantas penempatan CPMI/PMI secara nonprosedural. Terlebih dengan modus penyelundupan manusia yang sangat tidak manusiawi.
BACA JUGA: Kemnaker Usung Empat Isu Prioritas pada Presidensi G20, Nomor 2 untuk Kaum Difabel
"Pemda sebagai garda terdepan dalam pelindungan PMI harus bersatu untuk mencegah dan menangani penempatan PMI secara nonprosedural," ucapnya.
Dia menyatakan, pihaknya mendorong kasus ini agar dapat ditangani secara komprehensif dan diusut tuntas siapa pun yang terlibat dengan memaksimalkan koordinasi dengan stakeholder terkait.
BACA JUGA: Kemnaker Terus Berupaya Capai Target di Tengah Covid-19 Kembali Merebak
Menurut dia, daerah perbatasan seperti perairan Tanjung Balai Asahan, Dumai, Nunukan, Tanjung Balai Karimun, perairan Tanjung Pinang, dan Entikong harus mendapat perhatian serius dari semua pihak.
Hal itu dilakukan untuk mencegah penempatan PMI secara nonprosedural, termasuk modus penyelundupan manusia.
Begitu juga pemda, disnaker, kepolisian, TNI, Bakamla, dan penjaga perbatasan agar benar-benar memberikan perhatian untuk mengantisipasi atau mencegah penyelundupan manusia dan penempatan CPMI secara nonprosedural.
"Tindak tegas siapa pun oknum-oknum yang terlibat demi perlindungan dan martabat bangsa Indonesia," jelasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi