jpnn.com - BATAM - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) meluncurkan KRI Tuna-876, di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (5/7).
KRI Tuna-876 ditetapkan sebagai Kapal Perang Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Panglima TNI dengan Nomor Kep/222/11/2023 tanggal 28 Februari 2023.
BACA JUGA: Panglima TNI Menginspeksi Puluhan Kapal Perang Pakai KRI Bung Karno-369
KRI Tuna-876 merupakan kapal jenis patroli cepat (PC) 60 meter.
Kapal ini memiliki panjang 62,40 meter, lebar 8,80 meter, dan tinggi 19,37 meter.
BACA JUGA: Megawati Merespons Peresmian Kapal Perang TNI AL Bernama Bung Karno, Simak
KRI Tuna-876 memiliki kecepatan maksimal 24 knot.
Kecepatan jelajah sejauh 17 knot.
BACA JUGA: TNI AL dan Angkatan Laut Filipina Kerahkan Kapal Perang, Ada Apa?
"Untuk persenjataan, KRI Tuna-876 dilengkapi dengan satu unit meriam kaliber 40 milimeter dan dua unit meriam berkaliber 12,7 mm, serta memiliki awak sebanyak 50 orang," kata KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali di Batam, Kepri, Rabu (5/7).
Menurut Ali, peluncuran kapal ini dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL dan mengoptimalkan tugas operasi keamanan laut di lingkungan strategis NKRI.
"KRI Tuna-876 ini ditujukan untuk Koarmada I, nanti rencana penempatannya di Lantamal I Belawan," ungkapnya.
Dia menjelaskan proses pembuatan kapal ini memakan waktu 22 bulan sejak penandatanganan kontrak pada 4 Maret 2022, dengan menelan anggaran Rp 310 miliar.
Menurutnya, pemilihan PT Karimun Anugerah Sejati (KAS) sebagai produsen kapal ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional, dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Ali menjelaskan pemilihan nama "Tuna" untuk kapal ini memiliki makna filosofis.
"Dalam bahasa Yunani, 'Tuna' disebut dengan 'Thino' yang berarti 'melesat'. Ikan 'Tuna' juga terkenal dengan kecepatannya dan kemampuannya beradaptasi dalam berbagai kondisi air," kata dia.
Dengan nama KRI Tuna-876, katanya, diharapkan kapal ini mampu menjadi kapal patroli yang responsif dan mendukung berbagai kegiatan operasi, baik dalam situasi damai maupun perang, serta penegakan hukum di laut dan misi kemanusiaan.
Peluncuran KRI Tuna-876 sejalan dengan rencana strategis TNI AL untuk mengembangkan kekuatan pertahanan matra laut dengan peningkatan kualitas dan kuantitas alat utama sistem persenjataan serta regenerasi alutsista sesuai perkembangan teknologi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi