jpnn.com, JAKARTA - TNI Angkatan Laut (TNI AL) menggelar talkshow dengan tema “Napak Tilas Ratu Kalinyamat Pahlawan Maritim Nusantara”.
Talkshow tersebut berlangsung di atas Geladak KRI Dewaruci yang sedang sandar di Dermaga Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (11/8) dengan menghadirkan Keynote Speaker Presiden ke-5 RI Prof. Dr. Hj. Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: Bu Mega Ternyata Sosok yang Mempertahankan KRI Dewaruci, Dari Situ Lahir Banyak Pemimpin TNI AL
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan kegiatan Talkshow ini bertujuan untuk mengulas perjuangan tokoh besar maritim nusantara yang juga memiliki visi kemaritiman yang sangat kuat, yaitu Ratu Kalinyamat.
Menurut Yudo, keberaniannya menentang penjajah, Portugis menyebutnya sebagai Ratu Jepara, seorang wanita yang kaya dan berkuasa serta seorang perempuan pemberani.
BACA JUGA: Megawati Harap Semangat Jalasveva Jayamahe Terpatri dalam Setiap Hati Prajurit TNI AL
Bagi bangsa Indonesia, kata Laksamana Yudo, negara dengan tiga per empat wilayah berupa perairan, tokoh dengan visi kemaritiman yang kuat serta kesadaran akan pentingnya pertahanan matra laut yang tangguh, seperti Bung Karno, ibu Megawati, Presiden Joko Widodo, dan Ratu Kalinyamat sangatlah penting.
“Berada di KRI Dewaruci juga mengingatkan semua pihak akan tradisi pelayaran keliling dunia bangsa Indonesia sebagai bangsa pelaut, yang setelah kemerdekaan digelorakan kembali oleh Presiden pertama RI Bung Karno. Pada tahun 1964 beliau memerintahkan pelayaran keliling dunia dengan sandi operasi Sang Saka Melanglang Jagad, menggunakan KRI Dewaruci ini,” ujar KSAL.
BACA JUGA: Ini Analisis Pengamat Soal Revisi UU TNI yang Memperluas Ruang Jabatan MiliterÂ
Melalui kegiatan ini, KSAL berharap para generasi penerus bangsa dapat meneladani semangat kepahlawanan Ratu Kalinyamat, sekaligus mendukung usaha bersama untuk memperjuangkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional.
Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) melalui keterangan tertulis, menyebukan Ratu Kalinyamat merupakan salah satu putri dari Raja Demak Trenggana (1521-1546).
“Dia seorang ratu dari Kerajaan Kalinyamat di Jepara satu-satunya raja wanita pada abad-16 yang berani dan berhasil membangun kekuatan angkatan laut yang besar dan kuat sekaligus membangun pakta pertahanan dengan Cirebon, Banteng, Palembang, Aceh, Malaka, serta Tidore untuk menyerang Portugis.”
Disebutkan, perjuangannya bukan hanya berperang untuk membela Jepara, tetapi lebih luas lagi untuk membebaskan koloni-koloni Portugis di Nusantara sehingga Portugis mencatatnya sebagai rainha de Japara, senhora poderosa e rica, de kranige Dame, yang berarti ‘Ratu Jepara seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani’.”
Beberapa narasumber dalam kegiatan ini, yakni Wakil Ketua MPR Dr. Lestari Moerdijat., Pengamat Bidang Militer dan Pertahanan Keamanan yang juga seorang akademisi dan penulis, Dr. Connie Rahakundini Bakrie, Kepala Dinas Sejarah Angkatan Laut (Kadisjarahal) Laksma TNI Eko Gajah Seno, dan Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Budaya Dr. Alamsyah serta Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Drs. Ratno Lukito sebagai penyimpul akhir. Acara ini dimoderatori manager PR Metro TV Widyaningrum Surya Nugraha.
Selain itu juga dihadiri Wakasal Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono, para Pejabat Utama Mabesal, Pangkotama wilayah Jakarta, Mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Budayawan Sujiwo Tejo, Ketua Dewan Pers Nasional, Pemimpin Redaksi (Pimred) Metro TV, Rektor Uninsu Jepara, PLT Bupati Jepara, Kepala Perpustakaan Nasional, Kepala Arsip Nasional, Kepala OR Arbastra.
Selain itu, Kepala Pusat Riset Arkeologi, Prasejarah dan Sejarah, Kepala Arkeologi Lingkungan Maritim dan Budaya Berkelanjutan Prasejarah dan Sejarah, Kepala Arkeolog Nasional, Staf Ibu Megawati, Staf Wakil Ketua MPR, Pengamat Maritim, Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Mahasiswa Sekolah Tinggi llmu Pelayaran Jakarta (STIP), Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Kemudian hadir juga Mahasiswa Akademi Maritim Indonesia (AMI) ASMI, Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN), dan Perwakilan Perwira KRI di lingkungan Kolinlamil.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari